Lifting Minyak Naik 30 Ribu Barel Berkat Blok Cepu, DPR Apresiasi Pertamina

Kenaikan produksi siap jual (lifting) minyak sebesar 30.000 barel per hari dari lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), menjadi kabar baik bagi pemerintah yang berupaya mewujudkan swasembada energi.
Atas capaian ini, anggota Komisi VI DPR, Sartono Hutomo mengapresiasi proyek peningkatan produksi minyak di Blok Cepu, yang merupakan komitmen kuat PT Pertamina (Persero) dalam meningkatkan produksi nasional.
Menurut dia, upaya peningkatan produksi 30 ribu barel per hari di Blok Cepu ini, merupakan langkah positif dalam menjaga ketahanan energi nasional. Apalagi, kontribusi Blok Cepu terhadap produksi minyak nasional, sekitar 25 persen.
”Sebagai BUMN strategis, Pertamina telah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan produksi minyak nasional,” kata Sartono di Jakarta, Minggu (29/6/2025).
Dengan tambahan ini, lanjutnya, produksi minyak siap jual secara harian, mendekati angka 180 ribu barel per hari. Menjadikan Blok Cepu sebagai salah satu blok migas terproduktif di Indonesia.
Menurut dia, peran Pertamina dalam Blok Cepu termasuk kontribusi dalam pengembangan teknologi serta efisiensi operasi, menunjukkan BUMN ini tidak hanya menjalankan fungsi bisnis, tetapi juga fungsi negara dalam menjaga kedaulatan energi sejalan dengan visi besar Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mewujudkan swasembada energi.
“Dengan meningkatkan produksi domestik, kita tidak hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga memperbaiki neraca perdagangan dan mengurangi tekanan terhadap APBN akibat subsidi impor BBM,” kata politikus Partai Demokrat itu.
Selain itu, menurut Sartono PLTP Ulu Belu juga memperkuat bauran energi nasional serta menunjukkan bahwa Indonesia melalui Pertamina serius dalam mengembangkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, menurunkan emisi karbon, dan memenuhi komitmen global terhadap pengendalian perubahan iklim.
“Yang jelas, pengembangan EBT harus dilakukan secara adil, efisien dan tidak membebani masyarakat. Komisi VI DPR RI akan terus mendorong agar ‘roadmap’ transisi energi dijalankan secara komprehensif dan sesuai amanat Undang-Undang Energi Nasional,” kata Sartono yang masih sepupu dengan mantan Presiden SBY itu.
Sedangkan, Direktur Center for Energy Policy, M Kholid Syeirazi mengatakan, upaya peningkatan produksi Blok Cepu dalam rangka mendongkrak lifting nasional harus diapresiasi. “Upaya tersebut diharapkan bisa menopang tercapainya ketahanan energi, termasuk target pemerintah pada 2030, produksi minyak bisa sejuta barel per hari,” ungkapnya.
Namun, untuk menuju ketahanan energi apalagi swasembada energi, bukan seperti membalikkan tangan. Berbagai upaya harus dibarengi dengan kebijakan yang mendukung iklim investasi, yaitu kemudahan berbisnis, kepastian hukum dan fiscal term.