Arena

Lewati Babak Kedua dengan Susah Payah, Carlos Alcaraz: Ini Pertandingan Hebat!


Carlos Alcaraz bangkit dari keterpurukannya melawan Fabian Marozsan untuk memastikan kemenangan 6-1, 4-6, 6-1, 6-2 di Roland Garros.

Juara bertahan itu sempat dibuat kesal oleh pukulan drop shot cekatan pemain Hungaria itu.

“Itu pertandingan yang hebat. Saya bermain bagus di set pertama. Saya sangat percaya diri. Di set kedua, ia mulai bermain jauh lebih baik, sangat agresif, dan tidak kehilangan peluang sama sekali,” kata Alcaraz seusai pertandingan selama dua jam sembilan menit, dikutip dari ATP.

“Agak sulit menghadapi permainannya di set kedua, tetapi saya senang bisa tetap kuat dan menyegarkan diri di set ketiga. Saya mulai bermain lebih baik dan lebih baik lagi. Saya bermain sangat bagus di dua set terakhir.”

Baca Juga:  Segrup dengan Malaysia, Gerald Vanenburg tak Mau Indonesia Kehilangan Muka di Piala AFF U-23

Alcaraz meningkatkan agresivitasnya dan menghasilkan sejumlah pukulan passing untuk menjadi petenis pertama yang lahir di tahun 2000-an yang meraih 20 kemenangan pertandingan di Roland Garros.

Petenis peringkat 2 dunia itu berambisi menjadi petenis pertama yang berhasil mempertahankan gelar di Paris sejak Rafael Nadal pada 2019-20. Ia selanjutnya akan melawan petenis Damir Dzumhur.

Alcaraz kini memiliki catatan menang kalah 29-2 di lapangan tanah liat sejak Mei lalu, yang ditandai dengan gelar pertamanya di Roland Garros dan keberhasilannya meraih medali perak di Olimpiade Paris 2024.

Petenis Spanyol itu telah memenangi gelar ATP Masters 1000 di lapangan tenis pada 2025 di Monte-Carlos dan Roma, di mana ia mengalahkan petenis nomor satu dunia Jannik Sinner di final dan unggul 7-4 dalam persaingan ketat head to head mereka.

Baca Juga:  Coco Gauff Dipaksa Kerja Keras, Singkirkan Remaja Kanada di Roma

Alcaraz terpaksa mengundurkan diri dari Masters 1000 di Madrid karena cedera otot adduktor, dan mengenakan penyangga di lututnya selama perebutan gelar di Roma. Namun, ia bergerak bebas dalam dua pertandingan pembukaannya di Paris, di mana ia bermain tanpa pengikat lutut.

Marozsan sebelumnya telah menikmati kesuksesan melawan Alcaraz, mengalahkan petenis berusia 22 tahun itu di Roma pada 2023. Dalam pertandingan di Paris, petenis Hungaria itu memberi tantangan kepada Alcaraz dengan permainan net-nya, tetapi Alcaraz justru memiliki lebih banyak memberikan tantangan kepada petenis berusia 25 tahun itu untuk bergerak dari sudut ke sudut lapangan.

“Kadang sulit untuk bersenang-senang di lapangan, saya harus menderita. Itu juga tergantung pada lawan,” kata Alcaraz tentang perjuangan selama pertandingan.

Baca Juga:  Atlet Pelatnas Ramaikan Sirnas A DKI Jakarta

“Namun, sebagian besar waktu saya berusaha untuk tidak memikirkan hal lain selain menikmati permainan dan berada di lapangan seperti ini. Saya ingin menikmati saat melangkah ke lapangan dan tidak memikirkan hal lain. Saya ingin bermain tenis dengan baik dan membuat orang-orang menikmati pertandingan saya.”

Back to top button