Ladang Minyak Blok Cepu Siap Dongkrak Produksi Nasional

Ada kabar baik buat ketahanan energi Indonesia. Produksi minyak Indonesia berpotensi naik setelah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berencana menambah hasil dari Lapangan Kedung Keris di Blok Cepu.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Djoko Siswanto bilang kalau jumlah minyak yang bisa digali dari sini lumayan banyak, bisa mencapai belasan ribu barel per hari.
“Kita akan segera kembangkan untuk dilakukan pengeboran, dan insyaallah itu akan mendapat produksi juga sekitar 16.000 barel minyak per hari beberapa tahun ke depan,” kata Djoko saat berada di lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (26/6/2025).
Senada dengan Djoko, Presiden ExxonMobil Indonesia Wade Floyd juga mengungkapkan hal yang sama. Tambahan minyak dari Kedung Keris ini bakal memperkuat stok kita untuk mencapai target nasional.
“Di Kedung Keris diharapkan ada satu sumur yang akan memproduksi sekitar 15.000 barel per hari,” ujar Floyd.
Investasi Baru dan Misi Swasembada Energi
Lapangan West Kedung Keris ini rencananya akan dikembangkan antara tahun 2025 hingga 2027 dengan nilai investasi sebesar US$48 juta.
Sekadar kilas balik, ExxonMobil, sebagai operator, pertama kali menemukan lapangan Banyu Urip dengan cadangan yang luar biasa, mencapai 450 juta barel.
Produksinya dimulai pada tahun 2008 dengan kapasitas 20.000 barel per hari di tahun 2009, dan terus meningkat sampai sekarang. Nah, pada tahun 2011, mereka kembali menemukan cadangan baru di lapangan Kedung Keris ini, yang akan jadi penopang tambahan pasokan minyak Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, peningkatan produksi minyak ini adalah langkah nyata menuju target besar Indonesia: swasembada energi pada tahun 2029-2030.
“Kami laporkan hari ini kita resmikan juga blok minyak yang ada di Cepu sebesar 30 ribu bph atas arahan Pak Presiden untuk urusan energi harus masuk swasembada, target 2029-2030 harus 900 ribu sampai 1 juta barel,” jelas Bahlil.