News

Kuwait Tindak Tegas Penambangan Mata Uang Kripto karena Picu Pemadaman Listrik


Kuwait telah meluncurkan tindakan keras terhadap penambang mata uang kripto yang dituduhnya sebagai penyebab utama krisis listrik sehingga mengakibatkan pemadaman. Penambangan kripto dituding menggunakan daya komputasi sangat besar sehingga mempengaruhi pasokan listrik.

Kementerian Dalam Negeri Kuwait dalam sebuah pernyataan, kemarin mengungkapkan, pihak berwenang memulai operasi keamanan yang luas minggu lalu menargetkan rumah-rumah yang digunakan untuk penambangan mata uang kripto. Kegiatan ini dinilai pemerintah ilegal. Kuwait juga telah melarang perdagangan mata uang kripto tetapi tidak memiliki undang-undang yang secara khusus mengatur penambangannya.

“Kegiatan penambangan kripto merupakan eksploitasi tenaga listrik yang melanggar hukum dan dapat menyebabkan pemadaman listrik sehingga memengaruhi area perumahan, komersial, dan layanan serta menimbulkan ancaman langsung terhadap keselamatan publik,” kata kementerian tersebut.

Penambangan mata uang kripto menggunakan sumber daya komputasi khusus untuk menambahkan blok ke blockchain proof-of-work (PoW). Penambangan digunakan Bitcoin dan beberapa mata uang kripto lainnya untuk menghasilkan koin baru dan memverifikasi transaksi baru.

Baca Juga:  KPK Sita Sejumlah Tanah di Kalianda Terkait Kasus Pengadaan Lahan Proyek Jalan Tol Sumatera

Kuwait memang sedang bergulat dengan krisis listrik parah yang disebabkan pertumbuhan penduduk, perluasan perkotaan, meningkatnya suhu, dan keterlambatan pemeliharaan di beberapa pembangkit. Pihak berwenang tengah berupaya meredakan tekanan pada jaringan listrik sebelum dimulainya musim panas yang terik.

Listrik di negara ini sangat murah dan pemerintah telah mengimbau penduduk untuk tidak menyia-nyiakannya karena kebutuhan untuk tetap sejuk di tengah suhu musim panas yang terik menambah tekanan pada jaringan listrik. Namun seorang sumber di kementerian listrik kepada Reuters mengungkapkan, penambangan mata uang kripto, meskipun menjadi penyebab utama krisis listrik, bukanlah satu-satunya faktor. 

Penambangan kripto menggunakan daya komputasi yang sangat besar dan telah mendorong otoritas dari Kosovo hingga Rusia untuk membatasi penggunaannya guna mencegah kekurangan listrik. Para penambang cenderung bermarkas di tempat yang listriknya murah, dan sering kali di daerah beriklim dingin sehingga lebih mudah mendinginkan server mereka.

Baca Juga:  Koster Larang AMDK Tabrak UU Perlindungan Konsumen, bakal Ganggu Pariwisata Bali

Para peneliti di Universitas Cambridge memperkirakan, pada tahun 2022, Kuwait hanya bertanggung jawab atas 0,05% penambangan bitcoin dunia . Tidak ada data akurat tentang seberapa banyak daya yang digunakan penambang kripto di Kuwait.

“Hanya membutuhkan daya sebagian kecil saja dari keseluruhan jaringan penambangan bitcoin untuk memberi dampak signifikan terhadap total konsumsi listrik yang relatif kecil di Kuwait,” kata Alex de Vries-Gao, pendiri Digiconomist, sebuah proyek penelitian yang melacak penggunaan energi kripto.

Tindakan keras Kuwait telah menargetkan rumah-rumah di Al-Wafrah, wilayah paling selatan Kuwait, tempat kementerian listrik sebelumnya mengatakan sekitar 100 rumah digunakan untuk pertambangan, beberapa di antaranya mengonsumsi hingga 20 kali lipat tingkat listrik normal.  Masih menurut kementerian itu, konsumsi energi di Al-Wafrah turun hingga 55 persen setelah operasi minggu lalu.

Baca Juga:  Beri Peringatan Soal Tarif Baru Trump, IMF: Ekonomi Dunia Bisa Terancam

“Mereka melihat adanya subsidi pemerintah, tidak adanya pengawasan, dan tidak adanya undang-undang yang berlaku, sehingga memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungan mereka sendiri,” kata Saud Al-Zaid, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota dewan eksekutif Otoritas Regulasi Komunikasi dan Teknologi Informasi di Kuwait.

Bank sentral Kuwait telah memperingatkan agar tidak berinvestasi dalam mata uang kripto. Pendekatan negara tersebut terhadap sektor ini berbeda dengan beberapa negara tetangganya yang telah merangkul industri ini. Dubai misalnya, minggu ini menjadi tuan rumah acara kripto besar bahkan dihadiri Eric Trump, putra Presiden AS Donald Trump.

Back to top button