News

Kritik Pemukiman Ilegal Yahudi, Jerman Serukan Solusi Dua Negara

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkritik pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan menyerukan solusi dua negara untuk Israel dan Palestina.

“Dalam pandangan kami, harus ada solusi dua negara. Harus ada kemungkinan hidup berdampingan secara damai antara Israel sebagai sebuah negara dan negara Palestina,” kata Scholz saat mengunjungi Nuthetal di negara bagian Brandenburg, Sabtu (18/11/2023),.

“Ini juga demi kepentingan terbaik Israel,” imbuhnya.

Scholz mengkritik pembangunan pemukiman ilegal baru yang dilakukan Israel di wilayah Palestina.

“Kami tidak menginginkan pemukiman baru di Tepi Barat,” kata Scholz.

Dia juga mengaku sudah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa situasi kemanusiaan di Gaza harus segera diperbaiki.

Baca Juga:  Hari Ini, Legal Bank Indonesia Dipanggil KPK terkait Kasus Korupsi CSR

“Dalam panggilan telepon dengan PM Netanyahu, saya meyakinkan dia mengenai solidaritas penuh bersama rakyat Israel dan menekankan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan situasi kemanusiaan di Gaza,” kata Scholz dalam media sosial X setelah percakapan tersebut.

“Gencatan senjata kemanusiaan bisa memberikan perbaikan yang signifikan,” tambahnya.

Israel menewaskan setidaknya 12.000 warga Palestina dalam serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak serangan mendadak 7 Oktober yang dilakukan oleh Hamas.

Angka resmi korban tewas di Israel mencapai sekitar 1.200 orang.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, kamp pengungsian, mesjid, dan gereja rusak atau hancur akibat serangan tanpa henti Israel di kantong Palestina yang terkepung tersebut.

Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan hingga hanya sedikit.

Baca Juga:  Pengurus Kopdes Merah Putih Dibayar Rp8 Juta per Bulan, Ini Kata Menkop Budi Arie

Israel menolak seruan gencatan senjata sampai sandera yang ditangkap oleh Hamas dibebaskan.
 

Back to top button