Kritik Anggaran Program Makan Bergizi Gratis, PKB: Enggak Cukup Kalau Rp10 Ribu/Porsi

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKB, Zainul Munasichin meragukan anggaran Rp10 ribu per porsi untuk program makan bergizi gratis (MBG) mampu mengakomodir kebutuhan gizi minimum.
“Kalau sekarang diputuskan Rp10 ribu per porsi, kami punya catatan. Dari hitung-hitungan kami, kalau Rp10 ribu per porsi, sepertinya susu belum masuk deh. Kalau susu dimasukan, enggak cukup itu anggaran Rp10 ribu per porsi,” kata Zainul di Jakarta, Minggu (5/1/2025).
“Apalagi untuk daerah-daerah tertentu ya, di daerah luar Jawa mungkin akan lebih mahal biaya pokok untuk karbohidrat dan juga untuk sayuran,” sambung dia.
Menurutnya, anggaran Rp10 ribu itu perlu didiskusikan ulang. Lantaran sangat berkaitan dengan standar gizi minimum yang harus terpenuhi dalam per porsi makanan yang dibagikan dalam program MBG. “Kan itu ada standar itu, soal karbohidrat, protein, kalsiumnya dan serat yang dari buah dan lain-lain,” ucapnya.
Program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto terus alami perubahan. Mulai dari nama program hingga anggaran per porsi.
Setelah nomenklatur program diubah dari sebelumnya program makan siang gratis, kini anggaran per porsi program tersebut juga dipangkas. Dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu per porsi. Asupan bergizi ini diarahkan untuk anak-anak dan ibu hamil.
“Kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp10 ribu rupiah per hari, kurang lebih,” ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (30/11/2024).
Prabowo menjelaskan, pemerintah ingin anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp15 ribu per porsi. Namun, saat ini anggaran pemerintah belum cukup, tidak semua daerah punya kemampuan finansial mumpuni. “Kondisi anggaran mungkin Rp10 Ribu kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi,” kata Prabowo.
“Saya kira sudah sudah sangat maksimal pada saat ini. Tentunya kita ingin memperbaiki di saat-saat mendatang,” ucap dia.