Sulsel

DJPb: Realisasi Belanja Negara di Sulsel Capai Rp42,32 Triliun

Jumlah Itu Setara 77,48 Persen Dari Pagu

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan menyebutkan bahwa realisasi belanja negara di Sulsel mencapai Rp42,32 triliun hingga Oktober 2023. Jumlah itu setara dengan 77,48 persen belanja negara dari pagu dan sedikit lebih tinggi dari pagu nasional 73,2 persen.

Kepala Kanwil DJPb Sulsel Supendi, mengatakan bahwa beberapa capaian belanja negara tersebut terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp7,27 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp24,96 triliun.

“Realisasi total belanja negara sebesar 77,48 persen dari pagu itu terdiri dari belanja K/L dan TKD,” kata Supendi, Rabu (29/11/2023) seperti dikutip Antara.

Dia menjelaskan realisasi belanja negara dari APBN Sulsel meningkat 6,07 persen (yoy), sehingga APBN Anging Mammiri Sulsel hingga Oktober 2023 mengalami defisit sebesar Rp29,3 triliun atau sebesar 74,16 persen.

Baca Juga:  Cocote Tonggo: Potret Lucu Tapi Pedih Tentang Gunjingan Tetangga dan Tekanan Sosial di Masyarakat

Untuk Belanja Pemerintah Pusat (BPP) Anging Mammiri Sulsel mencapai Rp17,35 triliun atau sebesar 70,43 persen dari target.

BPP difokuskan untuk percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas, penyaluran bansos, dan dukungan persiapan pelaksanaan Pemilu 2024.

Sementara untuk dana Transfer Ke Daerah (TKD) Anging Mammiri terealisasi sebesar Rp24,96 triliun atau sebesar 83,28 persen.

Untuk belanja negara khusus Regional Sulawesi Selatan, kinerja belanja pegawai sebesar Rp7,27 triliun atau 84,96 persen dari pagu sebesar Rp8,82 triliun.

“Belanja digunakan antara lain untuk gaji dan tunjangan kepada 74 ribu PNS/TNI/Polri, penghasilan 12 ribu PPPK dan penghasilan terhadap 11 ribu PPNPN termasuk Komisioner KPU/Bawaslu,” katanya.

Supendi menyebutkan untuk kinerja belanja barang sebesar Rp6,98 triliun atau 68,41 persen dari pagu sebesar Rp9,68 triliun.

Baca Juga:  Husniah Talenrang Optimistis Bawa PAN Menang di Pemilu 2029

Selain digunakan untuk keperluan operasional satuan kerja K/L, anggaran belanja barang juga digunakan untuk pembangunan lanjutan Pasar Tempe Sengkang di Kabupaten Wajo.

Kemudian, rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah, subsidi angkutan penyeberangan perintis pada lintas Bira-Jampea, Jampea-Labuan Bajo, Jampea-Marapokot, dan lain-lain.

Untuk kinerja belanja modal sebesar Rp3,04 triliun atau 52,44 persen dari pagu sebesar Rp5,54 triliun, yang digunakan antara lain untuk pembangunan Bendungan Pamukkulu paket 1 dan 2 Kabupaten Takalar, pembangunan jalur Kereta Api Siding Mangilu – Tonasa, pekerjaan pembangunan Jaringan Irigasi Baliase Kabupaten Luwu Utara, dan lain-lain.

Back to top button