Kotak Kosong Menang, DPR Bakal Evaluasi Pilkada

Kotak kosong yang memenangkan beberapa daerah di gelaran Pilkada serentak 2024 akan menjadi bahan evaluasi DPR ke depan.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf mengaku masih ada waktu untuk memperbaiki fenomena tersebut.”Maka kita harus evaluasi. Masih ada waktu satu tahun ke depan untuk melakukan pemilihan ulang,” ujar Dede kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
“Dan kita lihat dalam satu tahun, apakah calon ini sanggup untuk menggapai masyarakat di sekitarnya atau masih kondisinya sama-sama,” sambungnya. Dia mengatakan, persoalan kontestasi pemimpin di daerah yang dimenangkan kotak kosong lantaran calon kepala daerah yang muncul, kurang diminati dan menjadi dukungan masyarakat.
“Kalau enggak salah hanya 45 persen, dan 55 persen diambil oleh kotak kosong. Berarti lebih banyak yang memilih kotak kosong,” katanya.
Fenomena kotak kosong ini pun berhubungan dengan minimnya partisipasi pemilih dalam menggunakan hak suaranya.
Mengingat, gelaran pemilu dan pilkada 2024 digelar secara bersamaan menyebabkan kondisi Political fatigue atau perasaan lelah dan jenuh. Dede mendorong, ke depan pemilu dan pilkada digelar secara terisah.
“Mungkin bisa kita lakukan ke depan perubahan dengan beda tahun misalnya. Tetapi yang jelas saat ini partisipasi yang paling banyak itu justru yang kabupaten-kota, berbanding yang provinsi,” jelas Dede.
Diketahui, dalam gelaran Pilkada serentak 2024 ini beberapa daerah memang memiliki paslon tunggal dan terpaksa melawan kotak kosong. Dari daerah tersebut, ada yang berhasil menang melawan kotak kosong ada pula yang kalah dari kotak kosong.
Di antaranya yakni Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka, Sukoharjo, Brebes, Banyumas, Surabaya, Gresik, Kota Tarakan dan Papua Barat.
Sejumlah daerah lain juga tercatat memiliki paslon tunggal dalam Pilkada 2024 yakni Kabupaten/Kota Aceh, Aceh Utara, Aceh Taming, Tapanuli Tengah, Asahan, Pakpak Bharat, Serdang Berdagai, Labuhanbatu Utara, Nias Utara, Dharmasraya, Batanghari, Pasangkayu, Manokwari dan Kaimana.
Selain itu juga terdapat di Kabupaten/Kota Ogan Ilir, Empat Lawang, Bengkulu Utara, Lampung Barat, Lampung Timur, Tulang Bawang Barat, Bangka Selatan, Bintan, Ciamis, Trenggalek, Ngawi, Pasuruan, Bengkayang, Tanah Bumbu, Balangan, Kota Samarinda, Malinau, Maros, hingga Muna Barat.