PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga mencatat capaian konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite tahun 2024 mencapai 29.700.081 kiloliter (KL) dari kuota yang ditetapkan 31.604.602 KL.
Sementara untuk jenis BBM Solar subsidi (Biosolar) mencapai sebesar 16.648.912 KL dari kuota yang ditetapkan 16.940.519 KL.
Adapun di tahun ini, Pemerintah menetapkan kuota penyaluran BBM Pertalite mencapai 31,1 juta KL dan Biosolar Subsidi 17,3 juta KL. Besaran kuota subsidi BBM pada tahun 2025 telah ditetapkan berdasarkan pada SK Kepala BPH Migas No. 66/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan kesiapannya memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2025 sesuai kuota dan skema yang ditetapkan Pemerintah.
“Besaran kuota sudah kami terima dan siap kami distribusikan untuk tahun 2025 dan kami terus melakukan upaya mewujudkan subsidi tepat sasaran melalui sistem digital QR Code sembari menunggu skema yang akan ditetapkan Pemerintah,” ujar Heppy, di Jakarta, Jumat (3/1/2024)
Sepanjang 2024, transaksi Biosolar sudah 100 persen tercatat secara digital. Sementara untuk Pertalite 93,9 persen transaksi telah tercatat secara digital dimana 97,03 persen penyaluran ke kendaraan dan 2,97 persen sisanya kepada usaha perikanan, usaha pertanian, UMKM, dan layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.
Menurut Heppy, ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM bersubsidi semakin transparan penyalurannya.
“Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui Subsidi Tepat Pertamina Patra Niaga ini berkomitmen menyediakan data penyaluran yang se-transparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan,” katanya.