Khabib Nurmagomedov Klarifikasi Insiden Pengusiran dari Pesawat


Legenda UFC, Khabib Nurmagomedov, memberikan klarifikasi terkait insiden dirinya yang dikawal keluar dari pesawat Frontier Airlines dalam penerbangan dari Las Vegas menuju Los Angeles, Minggu (12/1).

Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial, Khabib menjelaskan bahwa ia mengalami perlakuan kasar dari salah satu awak kabin sejak awal percakapan.

“Wanita [awak kabin] yang datang kepada saya sangat kasar sejak awal, meskipun saya berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik dan dapat memahami semuanya serta setuju untuk membantu,” ungkap Khabib.

Menurutnya, insiden ini bermula ketika ia diminta pindah dari tempat duduknya yang berada di barisan pintu keluar pesawat. Posisi tersebut sesuai aturan memang mengharuskan penumpang siap membantu evakuasi jika terjadi keadaan darurat.

Namun, Khabib merasa perlakuan yang diterimanya tidak adil. 

“Dia tetap bersikeras untuk mengusir saya dari tempat saya duduk. Apa dasarnya, ras, kebangsaan, atau yang lain, saya tidak yakin,” imbuhnya.

Mantan petarung UFC itu juga menegaskan bahwa ia berupaya tetap tenang meskipun akhirnya harus turun dari pesawat setelah awak kabin memanggil keamanan bandara.

“Setelah dua menit berbincang, dia menelpon pihak keamanan bandara dan saya turun dari pesawat. Setelah 1,5 jam, saya naik maskapai lain dan berangkat ke tujuan,” katanya.

Insiden ini sebelumnya ramai diberitakan oleh sejumlah media internasional. Dalam laporan yang beredar, Khabib dikabarkan terpaksa keluar dari pesawat karena menolak pindah kursi sesuai instruksi awak kabin.

Khabib menambahkan bahwa ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan meminta awak pesawat untuk bersikap lebih baik kepada penumpang. 

“Saya berusaha sebaik mungkin untuk tetap tenang dan menaruh hormat seperti yang dapat Anda lihat di video. Tetapi para anggota itu dapat melakukan yang lebih baik lain kali,” pungkasnya.

Rekaman insiden tersebut diunggah oleh penumpang lain yang menunjukkan momen ketika Khabib diminta pindah kursi. Kejadian ini memicu diskusi di media sosial tentang perlakuan terhadap penumpang, khususnya terkait isu ras dan kewarganegaraan.

Exit mobile version