Market

Keuangan Negara Sedang Seret, Warga Kalbar Harus Kubur Punya Jalan Tol Pertama


Naga-naganya, warga Potianak, Kalimantan Barat (Kalbar) harus mengubur dalam-dalam imi ingin punya jalan tol. Karena sampai sekarang tak jelas kapan dibangunnya. Saatini semakin berat karena kondisi ekonomi serta keuangan negara sedang tidak baik-baik saja.

Padahal, warga Kalbar khususnya Pontianak sudah tak sabar ingin mencicipi perjalanan melewati jalan tol Pontianak-Kijing sepanjang 90 kilometer.

Keberadaan jalan tol yang menghubungkan Pontianak dengan Pelabuhan Kijing di Kabupaten Menpawah, tentunya sangat menguntungkan masyarakat.

Selama ini, perjalanan Pontianak-Kijing hanya bisa ditempuh lewat jalan nasional dengan waktu 2 jam. dengan kecepatan 40 kilometer/jam.

Jika sudah ada jalan tol, waktunya bisa lebih singkat. Antara 45 menit atau sejam perjalanan. Nantinya, pembanguan tol Pontianak-Kijing direncanakan dibagi menjadi dua seksi, yakni seksi 1 rute Pontianak (Batulayang)-Sei Pinyuh sepanjang 37,6 kilometer. Dan, seksi 2 Sei Pinyuh hingga Pelabuhan Kijing.

Baca Juga:  Ekonom Prediksi IHSG Berpotensi Ambrol Lagi

Selain memangkas waktu perjalanan, keberadaan jalan tol Pontianak-Kijing diyakini bisa mendorong tumbuhnya sentra ekonomi baru di Kalbar. Provinsi ini dikenal sebagai penghasil kelapa sawit dan batu bara.

Apalagi, pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebagai pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan, mau tak mau memang harus terhubung dengan jalan tol.

Sayangnya, harapan warga Kalbar bisa menikmati jalan tol, harus tertunda. Sampai kapan? Jawabnya tak jelas. Seperti pernah disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, nasib proyek tol Pontianak-Pelabuhan Kijing bergantung kebijakan presiden.

“Sebenernya kapan mulai dibangun (jalan tol) akan sangat bergantung pada kebijakan presiden yang baru,” kata Harisson, Minggu (21/1/2024).

Baca Juga:  Lunakkan Hati Trump, Menteri Bahlil: Indonesia Tawarkan Kenaikan Impor LPG dan Minyak Mentah dari AS

Harisson menjelaskan, jika nanti presiden yang terpilih memiliki komitmen kuat membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), otomatis pembangunan infrastruktur di daerah pendukung bakal menjadi atensi.

“Kalau Presiden pro IKN maka infrastruktur pendukung IKN di seluruh daerah di Kalimantan akan segera ikut dibangun,” ungkap Harisson.

Harisson menjelaskan, Pemprov Kalbar tengah mempersiapkan skema pembebasan lahan. Khususnya untuk pembangunan jalan tol Pontianak-Pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah.

Terdapat sejumlah opsi skema pembiayaan pembebasan lahan. Misalnya dibiayai Pemprov Kalbar saja atau dibiayai bersama oleh Pemprov Kalbar dan Pemerintah Kabupaten atau dibiayai investor. 

“Untuk pembangunan mnya dimulai kapan, kita belum tahu. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, karena kendaraan sudah semakin padat,” imbuhnya.

Baca Juga:  Ini Profil Alexandra Askandar, Wakil Dirut Baru BNI

 

Back to top button