Arena

Ketum PSSI Etho Kaget Yuran Fernandes Disanksi Larangan Main Semusim, Padahal Sudah Dimaafkan


Anggota Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga menyatakan kalau pihaknya terutama Ketua Umum (Ketum) Erick Thohir kaget lantaran Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi berat kepada Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes.

Berdasarkan keputusan Komdis PSSI, Yuran mendapatkan sanksi yakni larangan bermain selama satu tahun.

Sanksi berat dijatuhkan buntut kritiknya terhadap sepak bola Indonesia setelah timnya kalah 1-3 dari PSS Sleman dalam lanjutan BRI Liga 1, Sabtu (3/5/2025) malam.

Dalam keterangannya baru-baru ini, Arya mengatakan kalau Komdis PSSI merupakan lembaga yang bersifat independen dan tidak bisa diintervensi.

“Komdis itu independen dan pengurus PSSI tidak bisa meingintervensi Komdis. Mereka adalah pengadil yang independen, segala putusan itu hak mereka. Begitulah aturan main dalam sepakbola/FIFA,” kata Arya, di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

Baca Juga:  Perunggu Piala Sudirman 2025, Taufik Hidayat: Realistis, Kita Masih Tertinggal di 5 Sektor

Oleh sebab itu, Arya menambahkan, Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir pun mengaku terkejut dengan sanksi yang dijatuhkan. Apalagi, menurutnya, Erick sudah lebih dulu menerima permintaan maaf langsung dari Yuran.

“Sehingga tidak heran jika Ketum PSSI pun terkejut dengan putusan Komdis, karena sebelumnya Ketum PSSI sudah memaafkan Yuran sebelum putusan Komdis keluar. Maka, langkah terbaik yang disarankan Ketum adalah mengajukan banding ke Komite Banding,” katanya lagi.

Sebelumnya, PSM Makassar langsung mengajukan banding terkait keputusan yang dinilai janggal dari Komite Displin PSSI tersebut.

“PSM Makassar menyayangkan sanksi Yuran Fernandes yang baru disampaikan setelah persiapan melawan Malut United selesai digelar (Press conference & Official Training),” tulis PSM di akun Instagram-nya.

Baca Juga:  Soal jadi Pelatih SEA Games, Nova Arianto Pilih Fokus di Piala Dunia U-17

“Atas sanksi ini, PSM Makassar akan mengajukan banding dan hadir bersama-sama Yuran Fernandes menghadapi situasi ini,” tulis keterangan resmi PSM.

Dalam laga melawan PSS Sleman, Yuran sejatinya sempat mencetak gol di awal babak pertama sekaligus berpeluang membawa tim Juku Eja unggul.

Namun beberapa saat kemudian, terjadi pengecekan lewat Video Assistant Referee atau VAR. Wasit pun membatalkan gol tersebut karena Yuran dianggap melakukan pelanggaran lebih dulu.

Usai pertandingan, pemain asal Tanjung Verde itu meluapkan emosinya di media sosial yang dianggap menyinggung kualitas kompetisi sepak bola nasional.

Back to top button