KESDM Gandeng PLN dan Pertamina Kebut Konversi 6 Juta Motor Listrik di 2025

Jumat, 24 Jun 2022 – 22:23 WIB
Ilustrasi Konversi Motor Listrik/ist
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) berkolaborasi dengan PT PLN dan PT Pertamina, mempercepat konversi sepeda motor BBM ke motor listrik.
Kolaborasi ini dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian ESDM, PLN dan Pertamina di sela Forum Energy Transition Working Group (ETWG) G20 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/6/2022).
Langkan ini sekaligus untuk mempercepat transisi energi, menekan impor dan subsidi bahan bakar minyak (BBM), serta menghemat devisa negara.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial yang mewakili Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, saat ini pemerintah tengah menggenjot penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Sebab pemerintah menargetkan adanya 6 juta motor listri yang sudah beroperasi pada 2025.
“Kami sangat mendorong adanya konversi ini. Melalui kerja sama yang disepakati hari ini harapannya target 6 juta motor listrik ada di Indonesia pada 2025 mendatang bisa segera terpenuhi,” ujar Ego dalam keterangan resmi, Jumat (24/6/2022).
Dia menambahkan, kementeriannya akan melakukan koversi motor BBM ke motor listrik dengan target 1.000 unit. Sehingga harapannya target 13 juta motor listrik baru maupun konversi tercapai pada tahun 2030.
Dengan begitu, Ego berharap program ini bisa menjadi daya tarik pertumbuhan industri kendaraan listrik ke depannya. Selain itu, hal ini bisa menarik minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menagatakn pihaknya sudah siap mendukung program konversi kendaraan listrik ini. Karena ini untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia serta mengakselerasi tercapainya target Carbon Neutral pada tahun 2060.
“Konversi ini juga salah satu langkah untuk kita semakin mandiri dalam ketahanan energi. Karena berpindah dari energi berbasis impor ke berbasis domestik,” ujar Darmawan.
Infrastruktur Motor Listrik
Dia mengatakan PLN juga sudah menyiapkan 400 unit motor listrik untuk perusahaan gunakan sebagai kendaraan operasional. Penggunaan ini harapannya bisa menjadi salah satu cara PLN untuk mengkampanyekan motor listrik ke masyarakat.
“Karena motor ini akan terus keliling, ada logonya PLN dan Kementerian ESDM. Bahwa ini akan dilihat banyak orang dan biayanya akan turun. Sehingga bisa menarik perhatian masyarakat,” ujar Darmawan.
Dia juga mengatakan, dengan menggunakan kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon. Mengingat salah satu kontribusi emisi karbon terbesar hari ini berasal dari sektor transportasi.
“Emisi 1 liter BBM daripada listrik, emisi karbonnya lebih rendah listrik. Untuk itu, kami sangat mendukung program ini sebagai salah satu langkah pengurangan emisi karbon,” tambah Darmawan.
Selain turut aktif dalam melakukan konversi motor BBM ke motor listrik ini, PLN juga memastikan infrastruktur kelistrikan untuk mendukung kendaraan listrik di Indonesia tersedia.
Dukungan PLN melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dan Home Charging Station.
Hingga Mei 2022, PLN telah menyediakan 90 unit SPBKLU untuk mempermudah para pemilik motor listrik untuk mengisi daya. Sementara untuk SPKLU, PLN telah menghadirkan 129 unit SPKLU yang terdiri dari SPKLU Fast Charging dan Ultra Fast Charging yang tersebar di 98 titik.
“Pada tahun ini, PLN mengalokasikan dana untuk menambah 40 unit SPKLU untuk mempermudah masyarakat mengisi kendaraan listriknya,” ungkap dia.
Sejak lama PLN juga telah membangun stasiun penyediaan listrik umum (SPLU) di titik-titik strategis publik.
“Kami juga memberikan banyak insentif dengan diskon tambah daya untuk para pemilik kendaraan listrik dan juga diskon 30 persen pemakaian listrik saat malam hari,” ujar Darmawan. [ipe]
Ajat M Fajar