Kerap Lontarkan Pernyataan Ngawur, Sudah Saatnya Prabowo Copot Menkes Budi?

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pernyataannya menuai kontroversi dan dinilai memantik reaksi negatif dari masyarakat.
Mulai dari menyebut orang bergaji Rp15 juta pasti lebih pintar dan sehat daripada yang bergaji Rp5 juta, hingga sindiran soal lingkar pinggang 90 cm siap-siap menghadap Allah.
Pernyataan Menkes Budi Gunadi dinilai tak pantas dan menuai kritik publik. Apakah sudah waktunya Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi Budi Gunadi sebagai Menkes?
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mengatakan, meskipun sejumlah pernyataan Menkes dianggap kontroversial, penilaian terhadap kelayakan seorang menteri seharusnya tetap mengacu pada kinerja.
“Kalau cuma ucapan doang kan belum bisa dijadikan ukuran apakah Menteri Budi ini layak dicopot atau tidak. Itu soal attitude lah. Yang penting itu pertanyaannya: apakah kinerjanya bisa ditingkatkan atau tidak,” ujar Trubus kepada Inilah.com, Kamis (22/5/2025).
Menurutnya, dalam perspektif kebijakan publik, hal utama yang perlu dilihat adalah seberapa maksimal pelayanan publik yang dihasilkan kementerian tersebut.
“Kalau kinerjanya maksimal atau optimal dalam pelayanan publik, ya itu yang seharusnya menjadi prioritas. Tapi kalau pernyataan-pernyataannya yang belakangan ini banyak kontroversial, itu kan menyangkut soal etika,” tegasnya.
Trubus juga menambahkan, pada akhirnya semua keputusan berada di tangan Presiden. Meski demikian, dia melihat hal ini juga dapat menjadi warning atau peringatan bagi Budi Gunadi agar lebih fokus pada kinerjanya ketimbang sekadar pernyataan-pernyataan yang dianggap sensasional.
“Mestinya itu nanti menjadi pertimbangan Presiden, apakah masih dipertahankan atau tidak,” ungkap Trubus.
Budi Gunadi juga menyatakan dokter umum akan diberi izin lakukan operasi caesar. Pernyataan ini terkesan memberi kemudahan kepada dokter umum untuk melakukan operasi caesar. Padahal kualifikasi skill dokter umum untuk melakukan operasi caesar belum cukup.