News

Kepala Daerah Perlu Ditatar, Wamendagri Ungkap Efek Retret Gelombang I


Sejumlah kepala daerah akan mengikuti retret gelombang II, kegiatan ini penting untuk meningkatkan soliditas antardaerah dan koordinasi dengan pusat. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan efek atau umpan balik (feedback) yang didapat dari para kepala daerah, yang mengikuti kegiatan retret gelombang I pada Februari lalu cukup positif.

“Perbandingannya tentu dengan retret yang belum ada sebelumnya, yang paling terasa, yang paling sering dibicarakan ketika kami ke daerah adalah kebersamaan sinergi itu lebih menonjol, karena lebih kenal,” ucap Bima di Kantor BPSDM Kemendagri, Jakarta Selatan (21/6/2025).

Ia kemudian membandingkan kala dirinya menjabat sebagai Wali Kota Bogor, tidak ada agenda retret seperti ini, sementara antarkepala daerah menjabat dalam waktu yang cukup lama sehingga dampaknya, tidak semudah kolaborasi yang terjadi hari ini.

“Dulu kalau ada bencana, target program prioritas, kalau menyaksikan sekarang mereka lebih mudah berkolaborasi dan bahkan mereka sering mengunjungi untuk bertukar pikiran untuk menjalin kerja sama, itu yang sangat kuat dan menonjol sekali dari masa masa sebelumnya. Jadi sinergi kolaborasi lebih menonjol dan itu di akui oleh temen temen kepada daerah,” tuturnya.

Baca Juga:  Sebuah Drone Kirim Paket Sabu ke Lapas Jelekong, Polisi Buru Pilotnya

Selain itu, Bima juga mengungkapkan alasan di balik pelaksanaan retret gelombang II yang dihadiri oleh pasangan kepala daerah, alias bukan hanya deretan gubernur saja, karena tempat dan pesertanya pun lebih sedikit dibanding gelombang pertama.

“Sekarang karena memungkinkan secara tempat, kemudian juga tidak terlalu banyak, maka sekalian saja. Karena penting sekali untuk memastikan kepala daerah-wakil itu harmonis. Kita cukup banyak menerima informasi, kondisi kepala daerah dan wakilnya, ada yang harmonis, ada yang bisa berjalan cepat. Ada yang dilaporkan juga tidak terlalu maksimal dalam pengelolaan hubungan,” ungkapnya.

“Maka dari itu salah satu materi yang dikuatkan kembali disini adalah bagaimana kepala daerah wakilnya itu harus tetap seiring-seiring, seirama sampai di ujung masa jabatan. Karena itu mereka bersama-sama di gelombang kedua ini,” tandasnya.

Baca Juga:  Polda Riau Ungkap Kasus Perusakan Hutan Lindung 2.360 Ha jadi Kebun Sawit, Tetapkan Empat Tersangka

Adapun kepala daerah yang mengikuti retreat gelombang kedua yakni:

Gubernur dan wakil gubernur (6 peserta):

– Bali
– Bangka Belitung
– Papua Pegunungan

Wali kota (3 peserta):

– Denpasar
– Sabang
– Banjarbaru

Wakil Wali kota (3 peserta):

– Denpasar
– Ternate
– Sabang

Bupati (38 peserta):

– Aceh Timur
– Bandung
– Banggai
– Bangka Barat
– Bangli
– Belu
– Bengkulu Selatan
– Berau
– Buleleng
– Bungo
– Buru
– Buton Tengah
– Empat Lawang
– Gianyar
– Gorontalo Utara
– Halmahera Utara
– Jayapura
– Jembrana,
– Jeneponto
– Kutai Kartanegara
– Kepulauan Talaud
– Klungkung
– Lamandau
– Lombok Utara
– Magetan
– Mandailing Natal
– Mimika
– Pamekasan
– Parigi Moutong
– Pasaman
– Pasaman Barat
– Pulau Taliabu
– Puncak
– Puncak Jaya
– Serang
– Siak
– Tabanan
– Tasikmalaya.

Baca Juga:  Data Intelijen: Serangan AS tak Lumpuhkan Nuklir Iran

Wakil Bupati (37 peserta):

– Aceh Timur
– Bandung
– Banggai
– Bangka Barat
– Bangli
– Belu
– Bengkulu Selatan
– Berau
– Buleleng
– Bungo
– Buru
– Empat Lawang
– Gianyar
– Gorontalo Utara
– Halmahera Utara
– Jayapura
– Jembrana
– Jeneponto
– Kutai Kartanegara
– Kepulauan Talaud
– Klungkung
– Lamandau
– Lombok Utara
– Magetan
– Mandailing Natal
– Mimika
– Pamekasan
– Parigi Moutong
– Pasaman
– Pasaman Barat
– Pulau Taliabu
– Puncak
– Puncak Jaya
– Serang
– Siak
– Tabanan
– Tasikmalaya.

Back to top button