Kena Ancaman Resesi Global, DPR Dorong Relaksasi Tambahan bagi Kredit Usaha Rakyat UMKM

Anggota Komisi VII DPR RI, Rofik Hananto mendorong ada relaksasi ekstra terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Permintaan itu disampaikan Rofik di tengah adanya ancaman resesi global dan dampak pasca-pandemi Covid-19.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional. Tetapi sayangnya, mereka masih menghadapi tantangan serius dalam hal akses permodalan. Inilah yang menjadi perhatian utama kami di parlemen,” ujar Rofik dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (11/5/2025).
Dia menjelaskan meski pemerintah telah menyalurkan KUR dengan subsidi bunga dan penjaminan, kenyataan di lapangan belum semua pelaku UMKM bisa mengakses fasilitas ini secara merata. Banyak di antara mereka belum familiar dengan proses administrasi, tidak memiliki agunan, atau bahkan tidak tahu kalau mereka berhak mendapatkan fasilitas ini.
Oleh karena itu, dia mendorong adanya relaksasi ekstra terhadap KUR. Relaksasi yang dimaksud tidak hanya dalam bentuk pelonggaran syarat administratif dan jaminan, tetapi juga penyesuaian suku bunga, tenor yang lebih fleksibel, serta pendampingan teknis yang lebih intensif dan dekat ke akar rumput.
“Ini saatnya kami hadir lebih nyata bagi UMKM. Negara dan perbankan tidak boleh hanya menunggu. Kita harus aktif menjemput bola, melakukan pendampingan langsung di lapangan, mengedukasi pelaku usaha kecil, dan memastikan mereka mendapatkan haknya atas pembiayaan yang murah, cepat, dan aman,” kata dia.
Politikus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini menilai memperkuat struktur dan akses pembiayaan UMKM adalah bagian dari strategi nasional dalam menghadapi potensi perlambatan ekonomi global. Sebab negara-negara dengan fondasi UMKM yang kuat terbukti lebih tahan menghadapi krisis. UMKM bukan hanya pencipta lapangan kerja, tetapi juga motor penggerak ekonomi riil dan pengaman daya beli masyarakat.
“Kita tidak boleh lengah. Di tengah ketidakpastian global, justru kita harus memperkuat ekonomi dari akar, dan itu adalah UMKM. Pemerataan akses KUR adalah jalan untuk membangun ketahanan ekonomi dari bawah ke atas,” jelasnya.