Arena

Kemenangan Pahit Milan vs Monza: Tak Lolos Eropa, Ultras Walk Out di Menit 20


AC Milan menutup musim 2024/25 dengan kemenangan 2-0 atas Monza di San Siro, Sabtu (24/5) malam waktu setempat, namun euforia kemenangan itu terasa hambar karena dibayangi aksi protes besar-besaran dari para tifosi.

Gol dari Matteo Gabbia dan Joao Felix memang menyegel tiga poin terakhir Rossoneri musim ini, namun atmosfer di stadion lebih dipenuhi oleh suara kekecewaan daripada selebrasi. Protes tajam ditujukan kepada manajemen klub dan kepemilikan RedBird Capital, yang dianggap bertanggung jawab atas runtuhnya prestasi Milan musim ini.

“Go Home”: Pesan Tegas Curva Sud

Sekitar 5.000 ultras Milan lebih dulu berkumpul di depan markas klub sejak siang hari, membentangkan spanduk yang menuntut mundurnya seluruh jajaran manajemen. Di dalam stadion, mereka menyusun koreografi membentuk tulisan “GO HOME” di tribun, lalu meninggalkan stadion pada menit ke-20 sebagai bentuk penolakan total.

“Kami akan tinggalkan kalian bersama rasa malu kalian sendiri,” tulis Curva Sud dalam pernyataan resminya sebelum laga.

Teriakan memanggil kembali Paolo Maldini, simbol Milanisme yang didepak tahun lalu, juga menggema sepanjang aksi protes berlangsung di luar stadion hingga laga usai.

Baca Juga:  PSIS Semarang Resmi Degradasi ke Liga 2

Milan Menang, Tapi Gagal ke Eropa

Secara teknis, Milan tampil cukup baik. Gol pembuka dicetak Gabbia melalui sundulan pada menit ke-60 memanfaatkan sepak pojok Chukwueze, sementara Joao Felix menggandakan keunggulan lewat tendangan bebas melengkung yang tak mampu dibendung kiper Monza.

Namun kemenangan ini tak cukup memperbaiki nasib Milan di klasemen. Gagal lolos ke kompetisi Eropa, tersingkir di final Coppa Italia oleh Bologna, dan musim yang diawali dengan euforia Supercoppa kini berakhir dengan kekosongan ambisi.

Masa Depan Tak Pasti

Dengan posisi di klasemen yang rawan membuat Milan harus mengikuti babak awal Coppa Italia musim depan, situasi di internal klub tengah mencapai titik nadir. 

Baca Juga:  Dibantai Gauff di Roma, Emma Raducanu: Saya tak Mau Bersembunyi, Saya Harus Bangkit!

Pelatih Sergio Conceicao, yang ditunjuk sebagai caretaker, belum jelas nasibnya. Para bintang seperti Joao Felix dan Reijnders juga terancam hengkang.

Back to top button