Kelaparan Jalur Gaza Terus Meluas, Israel Blokade Masuknya Bantuan Makanan

Anak-anak Palestina sambil memegang spanduk dan piring kosong berkumpul untuk ‘memberitahu dunia’ akan bahwa kelaparan dan kekurangan pangan di Jalur Gaza akibat serangan brutal Israel. (Foto: Getty Images/Omar Qattaa)
Orgasnisasi kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) Indonesia mengungkap kelaparan di jalur Gaza Selatan terus meluas akibat pengepungan dan blokade yang dilakukan Israel.
Bantuan kemanusiaan, khususnya pasokan makanan disebut tidak boleh masuk.
“Kelaparan di jalur Gaza Selatan terus meluas akibat semakin intensifnya pengepungan, agresi serta blokade masuknya pasokan makanan ke jalur Gaza oleh penjajah,” tulis MER-C di akun Instagram @mercindonesia, seperti dikutip Sabtu (2/11/2024).
Informasi tersebut disampaikan Relawan MER-C Indonesia di Jalur Gaza bernama Edy Wahyudi.
“Warga dari utara dipaksa pindah ke selatan, tapi di Selatan bahan makanan tidak boleh masuk. Sudah beberapa bulan tertahan di perbatasan,” tulis Edy.
Lembaga asal Indonesia ini lantas membuka donasi untuk bantuan ke Jalur Gaza. Informasi soal ini bisa diakses melalui Instagram maupun laman resmi mereka.

Sebelumnya, pada Senin (28/10/2024), Parlemen Israel atau Knesset mengesahkan Undang-undang yang melarang badan PBB untuk bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Palestina, UNRWA, untuk beroperasi di wilayah mereka.
“UNRWA sudah lama tak lagi jadi lembaga bantuan kemanusiaan, namun selain menjadi pendukung teror dan kebencian, UNRWA merupakan lembaga yang mengabadikan kemiskinan dan penderitaan,” kata Ketua Komisi untuk hubungan luar negeri dan pertahanan Knesset Yuli Edelstein seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Selasa (29/10/2024).
“Alasannya sederhana – agar bisa bertahan, UNRWA menciptakan permintaan akan bantuan kemanusiaan. produk yang disediakannya. Lingkaran horor berakhir hari ini, mereka keluar!” ujar dia lagi.
Keputusan biadab Israel tersebut langsung menuai kecaman keras dari PBB dan negara-negara dunia.