Keji dan Biadab, F-16 Israel Tembaki Langsung Ruangan Direktur RS Indonesia di Gaza


Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara langsung ke kediaman Dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Rabu (2/7/2025). Serangan keji ini menewaskan Al-Sultan, yang dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dalam melayani masyarakat Gaza, terutama di tengah agresi Israel.

Lubna Al-Sultan, salah satu putri Dr. Marwan yang selamat dari serangan tersebut, berbagi kesaksian pilu. Ia mengatakan jet tempur F-16 Israel secara spesifik menargetkan kamar ayahnya.

“Rudal F-16 menargetkan kamarnya, tempat dia berada, langsung ke arahnya. Semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamar dia yang terkena rudal,” tutur Lubna, seperti dikutip Saudi Gazette.

Dengan suara bergetar, Lubna menambahkan, “Ayah saya menjadi martir di sana.”

Serangan brutal yang terjadi malam itu tidak hanya merenggut nyawa Dr. Marwan. Sumber lain menyebutkan, istri dan salah satu putrinya juga meninggal dalam gempuran tersebut, menambah daftar korban sipil dalam konflik berkepanjangan ini.

Kematian Dr. Marwan sontak memicu gelombang kecaman dari komunitas internasional, termasuk Indonesia. Berbagai pihak mendesak pasukan Israel untuk segera menghentikan kekerasan dan mematuhi hukum humaniter internasional.

Dedikasi dan Ancaman Berulang

Selama ini, Dr. Marwan Al-Sultan sangat dihormati oleh warga Gaza. Dedikasinya dalam merawat pasien tak pernah surut, bahkan saat agresi Israel ke Palestina memuncak pada Oktober 2023. Banyak pihak yang mengenalnya menyampaikan duka mendalam, menyebut kematian Dr. Marwan sebagai kehilangan besar bagi warga Gaza.

Dr. Marwan Al-Sultan juga aktif bekerja sama dengan berbagai tim kemanusiaan internasional di Gaza utara, melibatkan organisasi dari Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Maroko. Ia dikenal tanpa lelah menyediakan layanan medis esensial bagi rakyat Palestina, meskipun terus-menerus menghadapi ancaman serangan Israel dan keterbatasan sumber daya yang parah.

Rumah Sakit Indonesia sendiri berulang kali menjadi target pengepungan dan serangan pasukan Israel. Namun, setiap kali pengepungan berakhir, Dr. Marwan selalu bergegas kembali ke fasilitas medis tersebut untuk melanjutkan operasinya. Keteguhan dan komitmennya terhadap pelayanan kesehatan bagi warga Gaza kini menjadi warisan yang tak terlupakan, sekaligus simbol penderitaan yang terus dialami oleh masyarakat di sana. 
 

Exit mobile version