KBRI Turun Tangan, Zaskia Mecca Cs Akhirnya Tinggalkan Mesir usai Tertahan 5 Hari

Aktris sekaligus pegiat kemanusiaan Zaskia Adya Mecca mengonfirmasi telah kembali ke Tanah Air usai sempat tertahan di Kairo, Mesir, ketika hendak mengikuti Global March to Gaza. Ia pulang bersama sembilan warga negara Indonesia (WNI) lain yang tergabung dalam aksi jalan kaki perdamaian sejauh ±50 kilometer dari Kairo menuju Gerbang Rafah.
“Pulang-pulang anaknya tatoan, mana kebalik pula gambar Garudanya,” seloroh Zaskia di Instagram Story, Selasa (17/6). Ia juga mengunggah foto kebersamaan dengan Ratna Galih, Wanda Hamidah, Indadari Mindrayanti, Hamidah Rachmayanti, dan rekan lain, seraya berterima kasih atas “perjalanan mental” yang mereka tempuh bersama.
Kronologi Singkat di Mesir
12 Juni: Rombongan berangkat dari Jakarta dan tiba di Kairo malam hari.
13–14 Juni: Polisi dan intelijen Mesir memeriksa bus, hotel, ponsel, serta akun media sosial peserta. Sejumlah aktivis asing dideportasi; kontingen Indonesia lolos namun terus diawasi.
14 Juni: Zaskia menulis, “Situasi kami aman tapi jauh dari yang diharapkan.”
15 Juni: Setelah berpindah ke hotel bintang lima demi keamanan, rombongan tetap dibuntuti polisi.
16 Juni: Panitia mengarahkan peserta menuju Ismailia, tetapi akses kota itu ditutup. Long march urung dimulai; rombongan memutuskan pulang.
17 Juni: Zaskia dan sembilan WNI tiba di Jakarta.
Menurut Zaskia, para peserta resmi mendaftar Global March to Gaza di bawah kontingen Malaysia karena kuota Indonesia telah penuh. “Semua risiko ditanggung pribadi. Ini gerakan damai, tetapi risikonya tinggi,” jelasnya. Ia menambahkan, aparat Mesir menyebut setiap grup beranggotakan lebih dari lima orang akan “diikuti nonstop selama satu minggu”.
Respons Pemerintah
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat, menegaskan keikutsertaan WNI bersifat mandiri, bukan misi resmi negara.
“Meski demikian, KBRI Kairo tetap membantu ketika mereka mengalami kendala, termasuk mencarikan hotel saat akses ke Gaza ditutup,” ujarnya.
Setelah menunggu tanpa kepastian pembukaan blokade Rafah, seluruh peserta memilih pulang “secara mandiri”.
Dukungan Kemanusiaan Berlanjut
Zaskia menyatakan tidak menyesal meski gagal melanjutkan perjalanan. “Semoga masih banyak trip perjuangan lain,” tulisnya. Ia dan rekan-rekannya tetap menyerukan pembukaan akses kemanusiaan tanpa syarat, penghentian agresi militer Israel, serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Sementara itu, platform crowdfunding Kitabisa—mitra logistik rombongan—menyatakan akan terus menggalang dana untuk Palestina. Inilah.com juga melanjutkan kampanye donasi melalui laman kitabisa.com/campaign/inilahbantupalestina guna membantu pemenuhan kebutuhan medis dan pangan warga Gaza.
Meski perjalanan fisik terhenti, suara mereka di media sosial diperkirakan masih lantang menyuarakan krisis kemanusiaan di Gaza. “Perjuangan belum selesai,” tulis Zaskia menutup unggahannya.