News

Jubir Bantah Menag Yaqut Mangkir Pansus Haji: Sedang Jalankan Tugas Negara


Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Sunanto, yang akrab disapa Cak Nanto, membantah tuduhan bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mangkir dari panggilan Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR. Menurutnya, Menteri Agama sedang menjalankan tugas negara saat mendapat undangan tersebut, dan hal ini sudah dijelaskan secara tertulis kepada Pansus.

“Menag tidak mangkir dari undangan Pansus Angket Haji. Menag sedang berada di luar negeri untuk menjalankan tugas negara. Ini sudah dijelaskan secara tertulis kepada Pansus,” ujar Cak Nanto, yang saat itu mendampingi Menag dalam kunjungan kerja di Paris, Prancis, Senin (23/9/2024).

Menag Yaqut, yang dikenal dengan sapaan Gus Men, saat ini tengah menghadiri *International Meeting for Peace* ke-38 di Paris, yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Selain itu, kunjungan kerjanya juga mencakup beberapa negara seperti Arab Saudi dan Italia.

Baca Juga:  Tak Terima Ijazah Jokowi Dinyatakan Asli, TPUA akan Sambangi Bareskrim Senin

Di Arab Saudi, Menag membahas persiapan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah. Setelah itu, ia bertolak ke Milan, Italia, untuk menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) Jaminan Produk Halal dengan Halal Italia, yang merupakan MRA pertama di Eropa.

Selama di Prancis, Gus Men menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto kepada Presiden Macron, yang disambut dengan baik. 

“Presiden Macron menyambut salam dari Presiden Jokowi dengan gembira dan menegaskan persahabatan baik antara kedua negara,” kata Gus Men.

Menag juga menyampaikan pandangannya tentang pentingnya agama dalam mempromosikan perdamaian dunia. 

“Saya memandang pertemuan ini fundamental dalam menyusun langkah-langkah untuk mewujudkan perdamaian dunia,” ucap Gus Men.

Baca Juga:  Majelis Syura dan Presiden PKS Ungkap Arah Partai Lima Tahun ke Depan

Pertemuan ini dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai negara, termasuk tokoh-tokoh dari Indonesia seperti Abdul Mu’ti (PP Muhammadiyah), KH Marsudi Syuhud (MUI), dan Din Syamsuddin. Selama tiga hari, para peserta mendiskusikan isu-isu global terkait perdamaian, kebijakan migran, dan peran agama dalam merespons tantangan dunia saat ini.

Back to top button