Joe Biden: Intelijen AS Selidiki Serangan di New Orleans dan Las Vegas

Presiden AS Joe Biden mengatakan badan intelijen negaranya tengah menyelidiki kemungkinan keterkaitan antara serangan teroris di New Orleans dengan ledakan sebuah Cybertruck di dekat Trump Hotel di Las Vegas pada hari pertama tahun 2025.
“Kami sedang menelusuri ledakan sebuah Cybertruck di luar Trump Hotel di Las Vegas. Penegak hukum dan komunitas intelijen juga menyelidiki hal ini, termasuk apakah ada kemungkinan hubungan dengan serangan di New Orleans,” ujar Biden dalam pidatonya, Kamis (2/1/2025), seraya menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada informasi terbaru yang dapat disampaikan.
FBI mengidentifikasi tersangka serangan di New Orleans sebagai Shamsud-Din Jabbar, seorang warga negara AS berusia 42 tahun asal Texas.
Biro Investigasi Federal AS itu juga melaporkan bahwa simbol-simbol yang terkait dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS) ditemukan di dalam mobilnya.
“FBI juga melaporkan kepada saya bahwa beberapa jam sebelum serangan, ia mengunggah video di media sosial yang menunjukkan bahwa dirinya terinspirasi oleh ISIS, terutama oleh keinginan mereka untuk membunuh,” ujar Biden.
Sebelumnya pada Rabu (1/1/2025) malam, sebuah Tesla Cybertruck meledak di dekat Trump International Hotel di Las Vegas. Satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka dalam ledakan tersebut, kata Departemen Kepolisian Las Vegas, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Adapun serangan di New Orleans terjadi pada Rabu dini hari, ketika pengemudi menabrakkan truk ke kerumunan orang yang sedang merayakan Tahun Baru di Bourbon Street, New Orleans, dan kemudian melepaskan tembakan.
Polisi kemudian berhasil melumpuhkan pelaku. FBI kemudian melaporkan kepada RIA Novosti bahwa 15 orang tewas dalam serangan itu dan 35 lainnya terluka, termasuk dua petugas polisi.
FBI sedang menyelidiki serangan tersebut sebagai aksi terorisme, ujar Biden sebelumnya, seraya menambahkan bahwa ia telah menginstruksikan timnya untuk menyediakan semua sumber daya yang diperlukan bagi penegakan hukum di tingkat federal, negara bagian, dan lokal.
Presiden Terpilih AS Donald Trump mengaitkan serangan tersebut dengan imigrasi ilegal, mengeklaim bahwa tingkat kejahatan di AS saat ini lebih tinggi dari sebelumnya.