Jika Napoli Scudetto Malam Ini, Conte Catat Rekor Pelatih Pertama Juara Serie A dengan 3 Klub

Pelatih Napoli, Antonio Conte, akan absen dari pinggir lapangan saat timnya menghadapi laga hidup-mati penentu gelar Serie A 2024/25 melawan Cagliari, Jumat (23/5) malam waktu setempat. Meski harus menyaksikan dari tribun karena skorsing, Conte menegaskan dirinya tetap sepenuh hati bersama tim dan mengajak seluruh elemen klub menjaga ketenangan dan fokus.
“Kami telah menjalani musim yang sangat menuntut. Ini bisa jadi pertandingan terakhir dalam musim yang spesial, di kota yang luar biasa. Saya merasakan tanggung jawab besar untuk memberikan sesuatu yang indah dan bersejarah bagi Napoli,” ujar Conte dalam konferensi pers, Kamis (23/5) dikutip dari ESPN.
Diskors, Tapi Tak Surutkan Semangat
Conte tak bisa mendampingi tim akibat kartu merah yang diterimanya usai adu mulut dengan pelatih Parma, Cristian Chivu, dalam laga imbang tanpa gol pekan lalu. Hal serupa juga dialami oleh pelatih Inter, Simone Inzaghi, yang diskors usai laga kontra Lazio.
“Jelas saya menyesal tak bisa berada di sana. Setelah musim seperti ini, Anda ingin bersama fans memimpin tim di laga penentuan,” ucap pelatih berusia 55 tahun itu.
“Tapi saya percaya penuh pada staf saya, pemain saya, dan atmosfer yang diciptakan fans di stadion,” sambungnya.
Scudetto dalam Genggaman, Jangan Lepas!
Napoli kini unggul satu poin dari Inter Milan, yang secara bersamaan akan bertandang ke markas Como. Jika Napoli menang, maka gelar juara dipastikan menjadi milik Partenopei, tanpa bergantung pada hasil Inter.
“Besok kami hadapi Cagliari, tim yang bagus dan harus kami hormati sepenuhnya. Kalau kami respek, kami punya peluang lebih besar untuk menang,” tegas Conte.
Jika berhasil meraih Scudetto, Conte akan jadi pelatih pertama yang menjuarai Serie A dengan tiga klub berbeda: Juventus (2012–2014), Inter (2021), dan Napoli (2025). Sebuah rekor yang belum pernah dicapai bahkan oleh Fabio Capello sekalipun.
Conte mengambil alih Napoli usai musim buruk 2023/24, ketika tim finis ke-10 dan kehilangan banyak pilar utama seperti Victor Osimhen, Kvaratskhelia, dan Kim Min-Jae. Ia sukses membangun ulang skuad dan kini berpeluang mencetak sejarah dalam waktu singkat.
“Kami sudah menggigit, dan kami tidak boleh melepasnya,” kata Conte dengan semangat membara.