SulselNews

Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, Bawaslu Sulsel Petakan TPS Rawan dan Butuh Perhatian Serius 

INILAHSULSEL.COM, MAKASSAR – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah mempersiapkan diri menghadapi Pilkada Serentak 2024. Salah satu yang dilakukan dengan mengedepankan mitigasi potensi kerawanan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Berdasarkan pemetaan Bawaslu Sulsel, ada delapan variabel dan 28 indikator TPS yah rawan terjadi konflik hingga insiden lainnya. Sehingga, memerlukan perhatian serius.

Koordinator Pencegahan dan Parmas Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, menyampaikan bahwa upaya pemetaan ini melibatkan lebih dari 3.000 desa dan kelurahan di 24 kabupaten/kota.

“Pemetaan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dan keamanan TPS, serta meminimalisir potensi masalah yang dapat mengganggu proses demokrasi,” ungkapnya pada Kamis (21/11/2024).

Indikator kerawanan yang ditemukan mencakup berbagai aspek, seperti akurasi data pemilih, potensi politik uang, netralitas penyelenggara, hingga keterbatasan logistik dan infrastruktur. Beberapa variabel spesifik seperti intimidasi, politisasi SARA, dan lokasi TPS yang sulit diakses juga menjadi perhatian utama.

Baca Juga:  Mia Khalifa Ancam Boikot Glastonbury jika Band Pro-Palestina Kneecap Dicoret

Sebagai langkah antisipasi, Bawaslu Sulsel menginisiasi berbagai strategi pencegahan. Patroli pengawasan di TPS rawan, konsolidasi dengan pemangku kepentingan, serta penyediaan posko pengaduan masyarakat menjadi prioritas utama.

“Kami juga mengedepankan pendidikan politik kepada masyarakat untuk meningkatkan partisipasi aktif dalam pengawasan,” tambah Saiful.

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan mitigasi ini. Bawaslu mengajak pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan organisasi masyarakat untuk bersama-sama memastikan keamanan dan kelancaran pemilu.

Bawaslu juga mendorong KPU Sulawesi Selatan untuk memperkuat antisipasi melalui distribusi logistik yang tepat sasaran dan akurasi data pemilih. Saiful menekankan pentingnya distribusi logistik dilakukan tepat waktu, terutama pada H-1 pemungutan suara.

“Selain itu, penyelenggara di tingkat lokal diharapkan memprioritaskan kelompok rentan dan menjaga netralitas selama proses pemilihan berlangsung,” jelasnya.

Baca Juga:  Pembelian 24 Pesawat Tempur AS Masih Proses, Keputusan di Pemerintah Pusat dan Kemenkeu

Dengan pendekatan yang terencana dan kolaboratif, Bawaslu Sulsel optimis potensi kerawanan di TPS dapat diminimalisir, sehingga Pilkada Serentak 2024 berjalan lancar dan aman. Strategi ini diharapkan tidak hanya menjawab tantangan teknis, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi di Sulsel.

Back to top button