Jelang Kunker Prabowo ke BRICS, Yusril Tegaskan Tim Evakuasi Kerja Keras Evakuasi Juliana Marins

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra meminta semua pihak agar jaga hubungan baik Indonesia-Brasil, tak usah terpancing dengan kabar yang menyebut bakal ada gugatan hukum terkait insiden kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (27/6/2025).
Jaga kondisi, disebut Yusril penting karena saat ini Presiden RI Prabowo Subianto akan menghadiri pertemuan negara-negara anggota BRICS di Brasil.
“Pemerintah Indonesia sangat concern dan berduka atas kematian warga Brasil, Juliana Marins akibat terjatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter di tebing Gunung Rinjani. Pemerintah menganggap insiden tersebut adalah insiden kecelakaan yang dapat terjadi pada setiap pendaki gunung,” kata Yusril dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Kumham Imipas, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/7/2025).
Yusril menjelaskan, tim evakuasi sudah berusaha maksimal dalam proses pencarian hingga membawa jenazah Juliana. Perlu diingat, medan Gunung Rinjani cukup berat ditambah cuaca yang tidak mendukung. “Apalagi medan Rinjani yang berat dan cuaca ekstrem sedang terjadi saat itu,” ucapnya.
Terkait kabar gugatan tersebut, Yusril mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Hingga kini, tutur dia, pemerintah belum menerima surat atau nota diplomatik apapun dari Pemerintah Brasil yang mempertanyakan insiden kematian Juliana Marins.
“Yang bersuara lantang atas insiden kematian Juliana Marins ini adalah Pembela HAM dari The Federal Public Defender’s Office of Brazil (FPDO), sebuah lembaga independen negara seperti Komnas HAM di sini, yang menangani advokasi atas laporan kasus-kasus pelanggaran HAM di Brasil,” jelasnya.
Diketahui, Presiden Prabowo telah mengakhiri kunjungan kenegaraannya di Arab Saudi. Prabowo dan rombongan terbatas lepas landas dari Royal Terminal, Bandar Udara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, pada Kamis (3/7/2025) pukul 03.15 waktu setempat, melanjutkan kunjungan kerja ke Brasil untuk menghadiri BRICS.
Keberangkatan Prabowo dilepas secara resmi oleh Wakil Gubernur Mekkah Pangeran Suud bin Mis’al bin Abdul Aziz Al-Saud, bersama Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz serta Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigadir Jenderal Eri Nasuhi.
Brasil Menggugat Kematian Juliana Marins
Pemerintah Brasil akan melayangkan gugatan jika menemukan dugaan kelalaian terkait warga negaranya, Juliana Marins, yang tewas saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, Indonesia.
Pada Senin (30/6/2025), Kantor Pembela Umum Federal (DPU) Brasil telah mengajukan permintaan kepada Kepolisian Federal (PF) untuk menyelidiki dugaan kelalaian dari otoritas Indonesia dalam insiden tersebut.
Jika ditemukan indikasi pelanggaran, Brasil tidak menutup kemungkinan akan membawa kasus ini ke forum internasional seperti Komisi Antar-Amerika untuk Hak Asasi Manusia (IACHR).
“Kami sedang menunggu laporan yang disusun oleh otoritas Indonesia. Setelah laporan itu diterima, kami akan menentukan langkah hukum berikutnya,” ujar Taisa Bittencourt, Pembela HAM Regional dari DPU.
Pihak keluarga Juliana juga sudah mengajukan proses autopsi ulang setelah jenazah Juliana tiba di Brasil pada 1 Juli lalu. Autopsi dilakukan oleh Institut Medis Legal (IML) Rio de Janeiro untuk mencari tahu penyebab dan waktu kematian Juliana.
Menurut DPU, pemeriksaan ulang tersebut sangat penting untuk mengklarifikasi dugaan bahwa Juliana mungkin tidak mendapatkan pertolongan memadai setelah kecelakaan terjadi. “Otopsi kedua ini adalah permintaan dari keluarga. Kami akan mendampingi mereka sesuai hasil laporan dan keputusan yang akan diambil,” ujar Taisa.