Jeff Bezos akan Melepas 25 Juta Saham Amazon Senilai Rp78 Triliun

Miliarder Jeff Bezos tengah bersiap melepas 25 juta saham Amazon senilai hingga US$4,75 miliar atau sekitar Rp78 triliun dalam kurun waktu setahun ke depan.
Informasi ini terungkap dalam pengajuan dokumen keuangan Jumat (2/5/2025), dan dilakukan berdasarkan rencana perdagangan yang telah disusun sejak 4 Maret lalu. Menurut dokumen itu, tranche tersebut dinilai sebesar $4,75 miliar berdasarkan harga penutupan pekan ini dan mengikuti penjualan saham Amazon senilai $13,4 miliar pada 2024.
Menurut indeks miliarder Bloomberg, Bezos tetap menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar $212 miliar. Ia berada tepat di belakang CEO Tesla Elon Musk, yang kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai $332 miliar.
Pengumuman penjualan saham itu terjadi tak lama setelah Amazon melaporkan laba kuartal pertama 2025, dengan kenaikan pendapatan tahun-ke-tahun sebesar 9% menjadi $155,7 miliar dan laba kuartalan sebesar $17,1 miliar.
Meskipun angka-angka ini masih cukup tinggi, saham Amazon menurun dalam perdagangan setelah jam kerja karena kekhawatiran tentang dampak potensial tarif perdagangan baru yang diperkenalkan oleh Trump. Selain itu, CEO Amazon Andy Jassy menyiratkan ketidakpastian bagaimana jika tarif akan diterapkan.
“Sulit untuk menentukan tarif kapan dan bagaimana tarif tersebut akan berlaku,” katanya, seraya menekankan pentingnya mempertahankan harga rendah dan pilihan produk yang luas di tengah meningkatnya biaya.
Bezos kini banyak menghabiskan waktunya untuk fokus pada perusahaan eksplorasi luar angkasa miliknya, Blue Origin, serta Bezos Earth Fund yang ia luncurkan untuk mendukung upaya penanggulangan perubahan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Selain itu, ia juga mendanai Day One Fund, yang diluncurkan pada September 2018 dengan tujuan menyediakan layanan pendidikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menangani permasalahan tunawisma di Amerika Serikat.
Tarif Trump Meningkatkan Kekhawatiran Pasar
Menyusul pengumuman Trump tentang tarif baru pada bulan April, khususnya yang menargetkan impor China, harga di pasar daring Amazon mulai naik. Gedung Putih baru-baru ini menuduh Amazon melakukan tindakan permusuhan dan politis setelah sebuah laporan menunjukkan perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk memberi tahu pembeli tentang biaya tambahan yang terkait dengan tarif.
Amazon kemudian membantah dan mengklarifikasi bahwa rencana tersebut telah dipertimbangkan oleh Amazon Haul, platform belanja murah di bawah naungannya, tetapi akhirnya dibatalkan.
Hubungan yang berkembang antara Bezos dan Trump juga telah menarik perhatian. Selama kampanye Trump tahun 2016, Bezos mengkritik retorikanya yang dianggap merusak demokrasi, sementara Trump menuduh Amazon melakukan penghindaran pajak.
Namun Bezos menghadiri pelantikan Trump awal tahun ini dan menyumbangkan $1 juta untuk dana acara tersebut, yang menunjukkan adanya peningkatan hubungan selama pemerintahan kedua Trump.
The Washington Post milik Bezos menjadi berita utama menjelang pemilihan presiden terakhir dengan memilih untuk tidak mendukung kandidat mana pun, pertama kalinya dilakukan dalam lebih dari 30 tahun. Pada bulan Februari, bagian opini surat kabar tersebut ditata ulang agar selaras dengan apa yang dijelaskan Bezos sebagai komitmen terhadap “kebebasan pribadi dan pasar bebas.”