Market

Jangan Remehkan Perintah Borong Gabah dan Beras Petani, Mentan Amran: Ketahuan Langsung Pecat


Ini menjadi peringatan keras bagi pimpinan Perum Bulog di daerah yang tak mengindahkan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memborong gabah atau beras dari petani. Ketahuan tak jalankan instruksi itu, langsung dipecat.

Bulan ini ada dua kepala daerah yang dipecat yakni Kepala Bulog Kalimantan Selatan (Kalsel), Dani Satrio dan Pimpinan Cabang (Pinca) Perum Bulog, Kabupetan Nganjuk, Jawa Timur.

“Sudah dicopot. Bulog tidak boleh berdiam diri, kita tidak boleh berpangku tangan dan semua harus bergerak sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman dikutip Kamis (27/3/2025).

Selain itu, Mentan Amran memastikan, pencopotan pimpinan cabang atau pimpinan wilayah Bulog sudah sesuai dengan ketentuan dan aturan main yang berlaku. “Pencopotan sudah dilakukan Direktur Utama Bulog setelah mendengarkan masukan dari masyarakat terkait kinerja Bulog di lapangan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ekonom Sebut Keliru Buka Keran Impor untuk Ditukar dengan Tarif Trump

Seharusnya, lanjut Mentan Amran, Bulog bergerak cepat dalam merespons panen raya yang sudah berlangsung sejak akhir Februari dan akan berlanjut hingga April mendatang. Pada Masa panen raya tahun 2025 ini ditargetkan mampu menyerap gabah setara beras hingga 3 juta ton. Dengan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kilogram (kg) dan beras Rp12.000/kg tanpa melihat kualitas. 

“Kalau semua bergerak maka swasembada seperti yang Bapak Presiden Prabowo perintahkan bisa tercapai. Jerih payah petani dalam berproduksi harus kita apresiasi sepantasnya,” tegas Mentan Amran.

“Jangan gara-gara ini petani jadi tidak bersemangat bertani lagi. Kita ingin swasembada ini selamanya,” tutup Mentan Amran.

Sebelumnya, sejumlah kepala desa yang bernaung dibawah Aliansi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Nganjuk memprotes keras sikap Kepala Bulog (Kabulog) yang dinilai bermasalah terkait penanganan pembelian gabah petani.

Baca Juga:  Ekonomi tidak Baik-baik Saja, BI Catat Duit Asing Minggat Rp24 Triliun dalam Sepekan

Menurut laporan AKD, kinerja Perum Bulog di Nganjuk sangat lambat dan tidak responsif terhadap kondisi harga gabah yang anjlok serta sulitnya proses pembelian gabah.

Back to top button