Market

Jangan Remehkan Infrastruktur, Wamen PU: Produksi Pertanian Meningkat, Haga Barang Turun


Mungkin masih banyak yang tak paham, membaiknya fasilitas infrastruktur berdampak kepada turunnya harga barang, khususnya bahan pangan yang selama ini dikeluhkan para ibu rumah tangga alias emak-emak.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti menyebutkan, pembangunan infrastruktur sumber daya air (SDA), dan konektivitas di berbagai daerah, berhasil meningkatkan produksi barang. Serta, menekan biaya transportasi (logistik). Alhasil, Harga barang menjadi turun, inflasi terkendali.

“Ketersediaan infrastruktur sumber daya air dalam mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan air baku, irigasi, dan air bersih dapat mengurangi biaya produksi dan menurunkan harga pangan,” kata Diana di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

Diana mengatakan, untuk mendukung pengurangan biaya produksi, Kementerian PU telah menyelesaikan 53 bendungan dari target 61 bendungan. Sebanyak 8 bendungan lainnya ditargetkan rampung setelah 2024.

Baca Juga:  Daya Beli Masih Lemah Hambat Investasi Masuk, DPR Dorong Anggaran Fokus Sektor Riil

Dengan selesainya 61 bendungan, kata dia, akan menambah luas irigasi yang sumber airnya berasal dari bendungan, menjadi 396 ribu hektare. Dengan tambahan air baku 52 meter kubik per detik, potensi pembangkit listrik sebesar 255 MW serta bermanfaat untuk pengendali banjir, konservasi air, dan destinasi pariwisata.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Diana mengatakan, Kementerian PU telah menuntaskan pembangunan irigasi seluas 1,24 juta hektar (ha). Serta rehabilitasi irigasi seluas 4,62 juta ha. Total lahan irigasi Indonesia saat ini, sekitar 7,5 Juta ha dengan luas cakupan sawah yang air irigasinya berasal dari bendungan meningkat dari semula 11 persen atau seluas 825 ribu ha di tahun 2014 menjadi 19 persen atau seluas 1,4 juta ha pada 2024.

Baca Juga:  Raja Ampat Dirusak Tambang Nikel, JATAM Ajukan 5 Tuntutan ke Pemerintah

“Selain itu, peningkatan konektivitas dan aksesibilitas infrastruktur jalan dan jembatan dari kawasan produksi menuju kawasan distribusi dapat membantu pengurangan biaya logistik, sehingga dapat membantu stabilitas harga komoditas/jasa,” ujarnya.

Pada sektor konektivitas, kata Diana, telah diselesaikan pembangunan jalan tol baru sepanjang 2.432 kilometer (km) serta pembangunan jalan nasional non tol baru, sepanjang 5.999 km pada 2015-2024.

Pada 2024, telah dilaksanakan penanganan jalan daerah sesuai dengan amanat Inpres No.3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah dengan capaian sepanjang 3.139 km jalan dan 2.682 m jembatan.

Diana menambahkan, Kementerian PU melakukan pembangunan pengendali banjir seperti normalisasi sungai, pengaman pantai dan lainnya yang bertujuan mengurangi risiko bencana banjir yang dapat mengakibatkan terganggunya kelancaran distribusi barang dan jasa sehingga harga barang naik.

Baca Juga:  Komisi XII DPR Bakal Cek Lokasi 3 Tambang Nikel yang Diduga Rusak Keindahan Raja Ampat

Periode 2015-2024, telah dibangun infrastruktur pengendali banjir dan pengaman pantai sepanjang 2.041 km untuk melindungi kota-kota pesisir yang mengalami abrasi dan erosi.

“Untuk menambah pendapatan masyarakat khususnya di desa, pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat atau padat karya yang melibatkan partisipasi masyarakat setempat tetap dilaksanakan untuk kegiatan infrastruktur yang sederhana dan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Program padat karya Kementerian PU pada tahun 2020-2024 telah menyerap tenaga kerja sebanyak 4,12 juta orang,” kata Diana.

Adapun pemerintah, dalam Rapat Tingkat Tinggi (High Level Meeting) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) 2025. sepakat untuk menjaga tingkat inflasi 2025 di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen.

 

Back to top button