Jadi Tuan Rumah World of Coffee 2025, Bukti Kopi Indonesia Bersaing di Pasar Global


Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah World of Coffee 2025 oleh Specialty Coffee Association (SCA) menandai pengakuan bersejarah atas meningkatnya peran Indonesia di kancah kopi spesialty global.

World of Coffee merupakan salah satu ajang kopi global paling bergengsi yang telah diselenggarakan sejak tahun 1999 pertama kali di Boston.

Mengumpulkan pelaku industri seperti produsen, roaster, barista, dan produsen alat, World of Coffee menghadirkan berbagai program seperti SCA Community Lounge dan Roaster Village, guna memperkuat kolaborasi dan inovasi di komunitas specialty coffee di seluruh dunia.

Sebagai otoritas internasional tertinggi dalam dunia kopi spesialti, keputusan SCA menyelenggarakan WOC di Jakarta ini, menurut dia,  menegaskan kredibilitas Indonesia tidak hanya dalam hal volume dan kualitas produksi tetapi juga dalam potensi budaya dan inovasinya.

“Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Namun selama ini perannya cenderung terbatas sebagai pemasok biji kopi. Kini saatnya kita memengaruhi bagaimana dunia menikmati kopi,” kata Mikael Jasin, peraih gelar World Barista Champion 2024.

“Tonggak ini menjadi sinyal kuat bagi industri global: Indonesia bukan lagi sekadar asal biji kopi melainkan pemain penting yang patut diperhitungkan,” katanya.

World of Coffee Jakarta 2025 telah berlangsung pada 15 hingga 17 Mei 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Acara yang diikuti lebih dari 300 peserta dari lima negara di dunia ini, mempertemukan pelaku industri dari roaster, importir, hingga media dan edukator yang untuk pertama kalinya menyelami kekayaan budaya kopi Indonesia.

Pada ajang itu Omakafé tampil dengan misi memperkenalkan bentuk baru keramahtamahan khas Indonesia ke panggung dunia. Bukan hanya sebagai sumber biji kopi, tapi sebagai penggerak narasi budaya yang membentuk pengalaman ngopi global.

Hal ini sejalan dengan nilai-nilai baru dalam komunitas kopi global yakni keaslian, keberlanjutan dan inovasi sensorik menjadi titik temu baru antara kopi dan penikmatnya.

Dalam sambutannya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan kopi bukan hanya komoditas tapi bagian dari denyut kehidupan masyarakat kita.

“Di setiap sudut negeri dari pegunungan Gayo hingga lereng Toraja kopi menjadi simbol kerja keras warisan budaya dan kebanggaan bangsa kita,” ujar Zulkifli Hasan dalam keterangannya.

Exit mobile version