News

Israel Terancam Kehabisan Rudal Pencegat Arrow 3 untuk Hadapi Serangan Iran


The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan Israel dengan cepat telah kehabisan persediaan rudal pencegat Arrow 3, yang merupakan andalan utama pertahanan rudal jarak jauhnya. Menanggapi berkurangnya amunisi, AS telah mengirim kapal perusak Angkatan Laut lainnya ke Mediterania timur.

“Tanpa Arrow 3, itu bermasalah,” kata Timur Kadyshev, seorang peneliti di Universitas Hamburg. “Anda memiliki lebih sedikit waktu untuk menembak jatuh rudal yang datang karena Anda hanya menembaknya di fase terminal,” tambahnya mengutip WSJ, Jumat (20/6/2025).

Di tengah serangan rudal Iran yang terus berlanjut, Amerika Serikat berusaha keras memperkuat pertahanan Israel, mengingat kapasitas Tel Aviv untuk melindungi dirinya sendiri makin tertekan tanpa dukungan eksternal. AS telah mengirim kapal perusak Angkatan Laut lainnya ke Mediterania timur, menambah armadanya yang kini diposisikan dalam jangkauan untuk mencegat rudal dari Iran. 

Baca Juga:  Kades di Pasuruan Korupsi Dana Desa Rp448 Juta

Kapal perang Amerika, yang dilengkapi dengan pencegat SM-2, SM-3, dan SM-6, kini beroperasi di lepas pantai Palestina yang diduduki dan di Laut Merah. SM-3, yang pertama kali digunakan dalam pertempuran tahun lalu melawan proyektil Iran, mampu menghancurkan rudal di luar angkasa selama fase pertengahan penerbangannya.

Secara paralel, AS telah menambah pencegat berbasis darat untuk sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang dikerahkannya di Israel tahun lalu. Sistem ini dioperasikan personel Angkatan Darat AS dan dapat mencegat ancaman balistik selama pendaratan, baik di dalam maupun di luar atmosfer.

Peningkatan kehadiran militer mencerminkan kekhawatiran di Washington bahwa kemampuan pertahanan udara Israel dapat melemah jika konflik berlanjut. Seorang pejabat AS mengakui risiko tersebut, dengan mengatakan Israel dapat menghabiskan persediaan Arrow 3 dalam beberapa minggu jika Iran mempertahankan laju pembalasannya.

Baca Juga:  Sebelum Periksa Nadiem, Kejagung Diminta Hitung Dulu Kerugian Negara Korupsi Laptop Chromebook

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk mengonfirmasi apakah stok sedang menipis, dan menyatakan dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik Israel KAN “Saya selalu menginginkan lebih dan lebih lagi,” kata Netanyahu.

Namun Iran tidak menyerah, tetap melanjutkan kampanye rudalnya dan terus menekan pertahanan Israel. “Tidak ada waktu yang terbuang, dan dua minggu adalah waktu yang sangat lama,” kata Tom Karako, Direktur Proyek Pertahanan Rudal di Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Meskipun ada bantuan Amerika, meningkatnya biaya dan laju perang menimbulkan kekhawatiran di Israel dan AS. Seorang perwira senior AS mencatat bahwa persediaan pencegat Washington juga terkuras, “SM-3 akan mulai menipis dengan laju operasi ini, mengurangi cadangan untuk pertempuran kinetik berikutnya.”

Baca Juga:  Pelaku Begal Payudara di Cilandak Akhirnya Ditangkap

Back to top button