Insiden Seal Terbakar Belum Reda, BYD Seagull Sudah Berani Goda Konsumen RI

Di tengah heboh insiden sedan listrik BYD Seal yang terbakar mengeluarkan asap putih dan ledakan kecil di Palmerah, Jakarta Barat, BYD Indonesia justru bersiap meluncurkan produk terbarunya, BYD Seagull. Mobil ini digadang-gadang menjadi kendaraan listrik termurah dari BYD di Indonesia, dengan nilai jual mulai Rp218 juta.
Namun, pertanyaan besar kini mencuat: dengan rekam jejak insiden yang menimpa BYD Seal, seberapa aman mobil murah BYD ini? Apakah potensi masalah seperti overcharging dan error sistem pendinginan yang diduga memicu insiden Palmerah juga bisa menghantui Seagull?
Murah Bukan Jaminan Aman?
BYD Seagull memang dirancang sebagai city car listrik dengan harga bersahabat. Mengusung baterai Blade LFP yang sama seperti Seal, Seagull memiliki dua pilihan kapasitas baterai yakni 30,08 kWh dan 38,88 kWh, dengan jarak tempuh hingga 405 km.Â
Namun, pakar otomotif mengingatkan, teknologi secanggih apapun tetap punya risiko, apalagi jika dipasarkan dalam segmen harga terjangkau.
BYD memang kerap membanggakan teknologi baterai Blade mereka yang disebut tahan ditusuk paku hingga oven 300 derajat Celsius. Tapi faktanya, beberapa insiden global menunjukkan bahwa keandalan di laboratorium belum tentu sama di jalanan atau garasi rumah.
Kasus di Hong Kong dan China menjadi pengingat pahit. BYD Atto 3 sempat terbakar saat pengisian daya di Hong Kong, sementara di China hampir 100.000 unit BYD Dolphin dan Yuan Plus ditarik kembali karena potensi kebakaran.
Spesifikasi Global BYD Seagull
Mengacu laman resmi BYD, Seagull memiliki dimensi panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, tinggi 1.540 mm, dan jarak sumbu roda 2.500 mm. Mobil ini dirancang sebagai kendaraan listrik perkotaan dengan desain kompak dan aerodinamis.
Secara performa, Seagull dilengkapi motor listrik berdaya 73 HP dan torsi 135 Nm. Mobil ini menawarkan dua varian baterai Blade Lithium Iron Phosphate (LFP), yakni 30,08 kWh dengan jarak tempuh 305 kilometer dan 38,88 kWh dengan jarak tempuh 405 kilometer.
BYD Seagull menggunakan platform e-Platform 3.0 yang diklaim mampu meningkatkan efisiensi daya sekaligus mendukung keandalan kendaraan.
Hingga kini, pihak BYD Indonesia belum memastikan apakah spesifikasi untuk pasar global akan sepenuhnya sama yang kemungkinannya mobil tersebut akan meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025 pada Juli mendatang. Penyesuaian kemungkinan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan serta regulasi di pasar domestik.