Voxpol Ingatkan Dedi Mulyadi, Waspadai Elektabilitas Syaikhu dan Ronal Bisa Meroket di Injury Time

Pilgub Jabar
Paparan hasil survei Voxpol Center. (Foto: tangkapan layar)
CEO Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut elektabilitas Ahmad Syaikhu dan Ronal Surapradja di Pilgub Jawa Barat 2024 bisa saja meningkat jelang pencoblosan.
Hal itu ia sampaikan dalam rilisnya bertajuk Meneropong Peta Elektoral Terkini Pemilihan Gubernur Jawa Barat Pada Pilkada 2024 secara daring. Untuk itu, Pangi mengimbau Dedi Mulyadi untuk berhati-hati terkait potensi tersebut.
“Sebenarnya potensi tren elektoral pertumbuhan elektabilitas sangat memungkinkan terjadi kepada pasangan seperti Ronal dan Ahmad Syaikhu,” kata Pangi dipantau secara daring, dipantau di Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Advertisement
Berdasakan survei yang dilakukan pada 11-20 Oktober 2024 dalam kategori popularitas dan kesukaan calon gubernur Jabar, Dedi Mulyadi meraih angka 88,6 persen dikenal dan 74,9 persen disukai.
Sementara Ronal 50,9 persen dikenal dan 32,8 persen disukai. Kemudian Ahmad Syaikhu 48,8 persen dikenal dan 37,8 persen disukai. Ilham Habibie 39,6 persen dikenal dan 32,5 persen disukai, Gita Dwi Natarina 38,5 persen dikenal dan 27,5 persen disukai. Erwan Setiawan 35,1 persen dikenal dan 30,4 persen disukai, Acep Adang Ruhiat 28 persen dikenal dan 21,1 persen disukai, Jeje Wiradinata 26,6 persen dikenal dan 18,9 persen disukai.
“Karena apa, tingkat kedikenalan dan kedisukainya belum maksimal, sementara Dedi Mulyadi bukan berarti akan naik, bisa saja trennya akan turun, karena tingkat kedikenalnya sudah mulai, sudah bisa saja mengalami stagnasi atau sudah dead lock kalau dengan tingkat kedikenalkan 88 persen,” kata Pangi.
“Sementara Ahmad Syaikhu atau Ronal 50 dan 48 persen. Jadi ini nanti biasanya dalam pendekatan elektoral, akan berbanding lurus antara tingkat ke dikenalkan dan kesukaan dengan tingkat keterpilihan,” ujar dia menambahkan.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan selama 10 hari sejak 11-20 Oktober 2024 dengan sampel yang berasal dari 26 kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat. Jumlah responden dari surveu ini yakni 800 orang dengan proporsi 50:50 laki-laki dan perempyan.
Survei diambil dengan metode wawancara tatap muka dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,47 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.