SulselNews

Inilah 8 Pencapaian Program Bahtiar Baharuddin Selama 8 Bulan Jadi Pj Gubernur Sulsel

INILAHSULSEL.COM – Bahtiar Baharuddin resmi diganti dari jabatannya sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah 8 bulan menjabat.
Selama memimpin Sulsel, Bahtiar telah menginisiasi sejumlah program pembangunan yang juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahtiar dilantik menjadi Pj Gubernur Sulsel pada 5 September 2023, menggantikan Andi Sudirman Sulaiman yang masa jabatannya telah berakhir.

Sebelumnya dan hingga kini, Bahtiar diketahui masih menjabat sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.

Pada hari pertama berkantor sebagai Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar menegaskan posisinya sebagai putra daerah. Ia menyebut kehadirannya sebagai bentuk pulang kampung untuk membangun Sulsel.

“Jadi kalau saya ke sini (Sulsel), ya pulang kampung,” kata Bahtiar saat hari pertama berkantor di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (6/9/2023).

Delapan bulan berselang, Bahtiar kini dipercayakan menjadi Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) setelah dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/8/2024).

Posisi Pj Gubernur Sulsel pun kini dipercayakan kepada Prof Zudan Arif Fakrulloh.

Bahtiar dan Zudan dilantik dalam jabatan baru bersama tiga penjabat gubernur lainnya: Pj Gubernur Maluku Utara Syamsuddin Abdul Kadir, Pj Gubernur Banten Almuktabar, dan Pj Gubernur Gorontalo Muh Rudi Salahuddin. Mereka dilantik berdasarkan SK Presiden RI nomor 60/P.2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Gubernur.

“Terhitung mulai sejak saat pelantikan untuk masa jabatan paling lama 1 tahun,” ujar pembawa acara saat pelantikan di Sasana Bhakti Praja (SBP) Lantai 3 Gedung C Kemendagri, pagi tadi.

Berikut sejumlah capaian dan inisiatif program dari Bahtiar selama 8 bulan menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel:

1. Usung 8 Program Prioritas

Di awal pemerintahannya, Bahtiar mengungkapkan 8 program prioritasnya di Sulsel yang selaras dengan program pemerintah pusat.

Salah satu program utama tersebut adalah menyukseskan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 agar berlangsung secara luber (langsung, umum, bebas, rahasia), jurdil (jujur dan adil), lancar, aman, dan damai.

Tujuh program prioritas lainnya yang diusung Bahtiar adalah:

1. Pengendalian Inflasi: Mengimplementasikan kebijakan untuk menjaga stabilitas harga barang dan jasa.
2. Penanganan Stunting dan Gizi Buruk: Program untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak serta ibu hamil.
3. Pengentasan Kemiskinan Ekstrem: Upaya untuk mengurangi angka kemiskinan dengan berbagai inisiatif ekonomi dan sosial.
4. Ketahanan dan Kedaulatan Pangan: Meningkatkan produksi dan distribusi pangan lokal untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas.
5. Kemudahan Pelayanan Publik dan Investasi: Membuat pelayanan publik lebih efisien dan mendorong investasi di berbagai sektor.
6. Sinergi Program Prioritas Nasional dan Daerah: Mengharmonisasikan program-program nasional dengan kebutuhan dan potensi daerah.
7. Stabilitas Sosial, Politik, Keamanan, Ketentraman, dan Ketertiban Umum: Menciptakan kondisi yang kondusif bagi masyarakat dan pemerintahan.

“Nah, Pj Gubernur, kepala daerah, bupati, wali kota itu tugasnya jelas, sudah diarahkan oleh Presiden Jokowi dan Bapak Mendagri,” kata Bahtiar kepada wartawan di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (6/9/2023).

Bahtiar juga menekankan pentingnya memaksimalkan pengelolaan APBD Provinsi Sulsel. Menurutnya, APBD merupakan kunci untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Anggaran ini kan stimulan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Kita di Sulsel kan swastanya tidak terlalu besar,” ucapnya.

2. Program Budi Daya Pisang dengan Target 1 Miliar Pohon  

Bahtiar Baharuddin sempat menggaungkan gerakan budi daya pisang sebagai bagian dari program ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan.

Ia menargetkan untuk mengelola 500 hektare lahan tidak produktif menjadi lahan yang menghasilkan satu miliar pohon pisang.

“Pengembangan budidaya pisang seluas 500 ribu hektare. Jika per hektare minimal terdapat 2.000 pohon, maka akan ada satu miliar pohon pisang di Sulsel,” ujar Bahtiar dalam keterangannya, Sabtu (30/9/2023).

Baca Juga:  Mengenal Mendiang Suami Najwa Shihab 20 Tahun, Anies Ungkap Ibrahim Orang yang Menyenangkan

Bahtiar rajin berkeliling ke sejumlah kabupaten di Sulsel untuk membagikan dan menanam bibit pisang jenis cavendish. Lahan di berbagai daerah juga dimanfaatkan untuk ditanami tanaman hortikultura lain seperti nanas dan sukun.

Contohnya, di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, terdapat lahan seluas 100 hektare yang ditanami pisang cavendish dan ditargetkan sudah bisa panen pada Juni 2024. Di Kecamatan Mannanti, Kabupaten Sinjai, Bahtiar juga telah menanam pisang di atas lahan seluas 20 hektare.

Di Kabupaten Gowa, Bahtiar menjadikan Dusun Tambung, Desa Paccelekang, Kecamatan Pattalasang sebagai percontohan pembibitan budi daya pisang hingga nanas. Lahan seluas 23 hektare tersebut dimanfaatkan untuk memperluas penanaman hortikultura.

Pemprov Sulsel juga menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV untuk penyediaan lahan pengembangan pisang. Selain itu, perusahaan Great Giant Foods (GGF) turut terlibat dalam budidaya pisang cavendish di lahan seluas 18 hektare di Desa Paccelekang, Kecamatan Pattalasang, Gowa.

Pada 27 November 2023, Bahtiar menandatangani kerja sama dengan PT Yas Exports Internasional (YEI) terkait pembelian hasil budi daya pisang cavendish untuk tujuan ekspor. Perusahaan ini memiliki 260 cabang di berbagai negara yang mengonsumsi pisang, sehingga membuka peluang besar bagi ekspor pisang dari Sulsel.

“Ini yang kita mau tanam di Sulawesi Selatan dan ekosistem bisnisnya sudah saya bangun. Kita sudah ada kontrak farming. Jadi saya serius membangun ekosistem bisnisnya dari hulu sampai hilir. Ini tanaman bisnis, bukan tanaman biasa, dan punya nilai ekonomi tinggi,” ungkap Bahtiar.

3. Program Tebar Jutaan Ekor Benih Ikan Tawar

Bahtiar Baharuddin juga telah menyebar jutaan benih ikan tawar sebagai bagian dari program ketahanan pangan di sektor perikanan. Di Kabupaten Bone, sudah lebih dari 2,1 juta benih ikan tawar yang ditebar.

“Di Kabupaten Bone ini sudah 2,1 juta ekor ditebar,” ungkap Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Hery Misniaty, dalam keterangannya, Rabu (13/3/2024).

Kabupaten Bone adalah salah satu wilayah yang didorong menjadi pusat pembibitan ikan tawar.

Bahtiar juga mendorong Kabupaten Wajo agar dapat bersaing menjadi daerah penghasil ikan tawar terbesar di Sulsel.

“Kita hendak menjadikan Kabupaten Wajo ini sebagai pusat ikan air tawar, ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa,” ucap Bahtiar usai menebar 250 ribu benih ikan nila di Bendungan Kalola dan Bendungan Paselloreng, Wajo, Selasa (2/4).

Selain itu, Bahtiar juga melepas 10 ribu benih ikan tawar di Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Jumat (5/4). Bahtiar menyatakan bahwa Pemprov Sulsel menyiapkan 100 juta benih ikan untuk disebar di seluruh Sulsel sepanjang tahun 2024.

4. Sukses Kawal Pemilu 2024 di Sulsel

Bahtiar Baharuddin sukses mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 di Sulsel. Ia menegaskan bahwa keberhasilan Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) ini merupakan hasil kerja sama semua pihak, termasuk penyelenggara pemilu dan aparat penegak hukum.

Menurut Bahtiar, Sulsel selama ini selalu dianggap sebagai daerah rawan setiap kali Pemilu berlangsung. Namun, sejak September 2023, Sulsel telah menjadi salah satu daerah teraman di Indonesia.

“Dan itu tandanya bahwa peradaban demokrasi Sulsel semakin mapan, maju, dan baik. Saya kira ini contoh baik bagi kita di tahun 2024 ini,” kata Bahtiar di Kawasan Wisata Kuliner Lego-lego CPI Makassar, Rabu (20/3).

Kapolda Sulsel, Irjen Andi Rian R Djajadi, menambahkan bahwa proses demokrasi tidak berhenti pada Pilpres dan Pileg saja, karena masih ada Pilkada 2024. Ia mengajak masyarakat untuk terus menjaga situasi keamanan di wilayah masing-masing tetap kondusif.

Baca Juga:  Prabowo akan Bangun Koalisi tak Resmi dengan Megawati, Ini Alasannya

“Untuk menjaga situasi di Sulsel ini tetap kondusif dan nyaman. Sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan sebagaimana mestinya,” ucap Andi Rian.

5. Menginisiasi Program Menanam 2 Juta Pohon Demi Keberlanjutan Lingkungan

Bahtiar Baharuddin menginisiasi gerakan penanaman 2 juta pohon di kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan saat peringatan Hari Bumi.

Program ini menandai komitmen Sulsel terhadap keberlanjutan lingkungan dan bentuk solidaritas menjaga bumi.

“Kita memberikan pesan kuat kepada masyarakat Sulawesi Selatan bahkan seluruh dunia pada Hari Bumi, 22 April ini adalah momentum untuk membangun kesadaran seluruh umat manusia,” kata Bahtiar saat acara penanaman pohon yang dipusatkan di Bendungan Gerak Tempe, Kelurahan Wiringpalenae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Senin (22/4/2024).

Sebanyak 2 juta bibit pohon yang ditanam di berbagai wilayah di Sulsel merupakan kontribusi dari pemerintah dan sektor non-pemerintah. Dari jumlah tersebut, 25.000 bibit berasal dari Persemaian Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sulsel.

Selain itu, 300.000 batang dari Persemaian BPTH, 150.000 batang dari Persemaian BPTH Jeneberang, dan sisanya berasal dari CSR perusahaan seperti PT Vale, PT PLN, Bank Sulselbar, serta berbagai lembaga dan masyarakat.

“8 miliar orang hidup di bumi yang sama. Kita mau memastikan, merawat agar anak cucu kita menikmati,” tegas Bahtiar.

Penanaman pohon ini selaras dengan program pencegahan bencana alam di Sulsel. Bahtiar menilai masalah utama bencana alam seperti banjir dan longsor terletak pada berkurangnya daerah resapan di wilayah pegunungan, yang turut dipicu oleh alih fungsi hutan dan lahan.

“Ini yang sedang kita dorong, ada namanya tanggap darurat lingkungan yang secara serius dengan sumber daya besar. Tidak bisa lagi kita alakadarnya. Lahan yang tidak ditanami pohon, hanya menunggu waktu saja untuk terjadi banjir dan longsor kembali,” tegas Bahtiar, Rabu (8/5).

Bahtiar juga mendorong agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membuat daerah aliran sungai buatan di sekitar kawasan Gunung Latimojong. Hal ini dilakukan agar air yang meluap dapat tertampung dan meminimalisir dampak bencana terhadap warga sekitar.

“Ini yang harus didiskusikan dengan kawan-kawan di Kementerian Lingkungan. Karena sebagian itu adalah daerah hutan, tanah negara, dan sebagainya. Jadi seluruh kawasan Latimojong ini, baik di lembah maupun alur sungainya, harus dibikinkan sodetan. Termasuk di Bawakaraeng. Itu yang harus kita kerjakan,” jelas Bahtiar.

6. Program Mengembangkan Kawasan Mamminasatapak

Bahtiar Baharuddin mendorong pengembangan kawasan metropolitan Mamminasatapak, yang meliputi wilayah aglomerasi dari Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar, dan Pangkep.

Rencana ini telah diutarakan oleh Bahtiar saat diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (27/2).

Bahtiar menambahkan bahwa Pangkep baru dilibatkan dalam pengembangan kawasan tersebut, mengingat keterkoneksiannya dengan Kota Makassar melalui jalur laut.

“Makassar dan sekitarnya terkoneksi dari sisi daratan dan laut, karena Makassar ini kan daerah pinggir laut. Pangkep juga wilayah kelautan dan ada geopark yang bernama Maros-Pangkep,” ujar Bahtiar usai bertemu dengan Jokowi di Istana Negara.

Bahtiar optimis bahwa kawasan Mamminasatapak dapat menopang kebutuhan yang diperlukan oleh Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Kawasan ini berada dekat dengan IKN, dan Makassar merupakan gerbang Indonesia Timur.

“Makassar ini adalah pintu gerbang Indonesia Timur dan menjadi pusat perdagangan Indonesia Timur.

Kawasan ini akan menjadi penopang IKN, dengan bahan-bahan pangan untuk IKN berasal dari Makassar,” ungkapnya.

Bahtiar juga memastikan bahwa pengembangan kawasan metropolitan Mamminasatapak dapat mendukung operasional Makassar New Port (MNP), yang telah diresmikan oleh Jokowi pada Senin (19/2/2024).

Selain itu, kawasan ini juga didukung oleh akses jalur darat yang terintegrasi dengan baik.

Baca Juga:  Jenazah Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief akan Dimakamkan di TPU Jeruk Purut

“Kemarin Bapak Presiden meresmikan New Port di Makassar, pelabuhan yang sangat besar dengan kapasitas 2,5 juta TEUs, terbesar kedua setelah Tanjung Priok. Jadi, kawasan ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa,” imbuhnya.

7. Program Percepatan untuk Pembangunan Proyek Stadion di Sudiang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen membangun stadion yang lokasinya direncanakan di kawasan GOR Sudiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada tahun ini.

Bahtiar Baharuddin mendorong percepatan proyek strategis tersebut dengan menyiapkan lahan seluas 20 hektare di kawasan itu.

Bahtiar telah beberapa kali mengecek kondisi lahan pembangunan stadion, terakhir kali pada Minggu (12/5/2024).

Ia memastikan bahwa proyek ini menjadi program nasional yang akan dibiayai oleh APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Ini dipastikan sudah bisa terbiayai oleh APBN melalui Kementerian PUPR. Saya juga sengaja mengajak kawan-kawan di Makassar untuk mengecek lagi. Karena progresnya sudah semakin jelas dan komitmen kita dengan Kota Makassar yang membangun jalannya,” ujar Bahtiar.

Bahtiar menyatakan bahwa pembangunan stadion ini, yang masuk dalam agenda pembangunan nasional, menunjukkan progres yang signifikan.

Dia memastikan perkembangan proyek stadion akan dievaluasi secara berkala.

Stadion ini direncanakan menjadi fasilitas yang sangat representatif dan diimpikan oleh masyarakat.

Kehadirannya diharapkan menciptakan kawasan ekonomi baru di Sulawesi Selatan, terutama dengan dukungan dari pengembangan kawasan metropolitan Mamminasatapak.

“Jadi ini konsep besarnya demikian, kawan-kawan harus membayangkan 5 tahun ke depan ada Kota baru di depan kita dan fasilitas olahraga yang berstandar internasional,” kata Bahtiar.

Sementara itu, Kementerian PUPR memastikan bahwa konstruksi proyek stadion di Sudiang akan dimulai pada November 2024 dengan skema kontrak tahun jamak (multiyears contract, MYC). Stadion ini juga akan dibangun sesuai dengan standar FIFA.

“Pekerjaan fisik ditargetkan dimulai pada November 2024 secara multiyears contract (MYC),” tulis Kementerian PUPR di akun Instagramnya, Kamis (25/4/2024).

8. Respon Cepat Tangani Bencana Alam Banjir dan Longsor Sulsel

Banjir dan longsor yang melanda Sulawesi Selatan menelan korban jiwa sebanyak 15 orang, dengan 15 orang tewas di Kabupaten Luwu serta satu orang meninggal di Wajo dan Sidrap. Bahtiar Baharuddin segera merespons dengan cepat untuk melakukan penanganan dan penanggulangan bencana.

“Kita memobilisasi segala potensi yang ada untuk memberikan bantuan dan melakukan evakuasi. Tim dari BPBD dan Dinas Sosial sudah menuju lokasi longsor di Toraja,” ujar Bahtiar.

Bahtiar langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk turun ke lokasi bencana. Mereka membantu melakukan evakuasi dan membuka akses terisolir saat banjir dan longsor melanda Luwu, yang merupakan wilayah terparah terdampak bencana di Sulsel.

Bahtiar bahkan mengunjungi kawasan terisolir di Kecamatan Latimojong dan Bajo Barat, Luwu pada Kamis (9/5). Dia harus menyeberangi derasnya arus sungai dengan titian bambu untuk menemui korban dan menyalurkan bantuan.

“Di Latimojong sudah tertangani, bahkan di sana sudah didirikan posko sebagai pusat pelayanan. Semua kebutuhan seperti sembako dan kebutuhan vital lainnya sudah disediakan setiap saat,” kata Bahtiar.

Upaya percepatan penanganan bencana di Sulsel juga mendapat apresiasi dari Tri Rismaharini saat berkunjung ke Luwu, Jumat (10/5). Risma mengakui Bahtiar bersama unsur forkopimda kabupaten/kota/provinsi di Sulsel kompak dalam melakukan tanggap darurat.

“Tanpa bantuan dari Polda, TNI, dan dibantu oleh Pak Gubernur, kita akan kesulitan mengevakuasi warga. Oleh karena itu, kami memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah membantu meringankan beban masyarakat, serta tugas dari Kementerian Sosial,” tandas Mensos Risma.

Back to top button