India dan Pakistan Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

Meski belum genap 24 jam gencatan senjata, namun India dan Pakistan masih saling tuduh melakukan pelanggaran kesepakatan.
Dimediasi AS, India dan Pakistan dapat mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata pada Sabtu (10/5/2025). Meski demikian, sepertinya situasi belum banyak berubah.
Menteri Luar Negeri India berkata pihaknya membalas setelah Pakistan melakukan ‘pelanggaran berulang’ terhadap gencatan senjata. Sementara Pakistan berkata pihaknya ‘tetap berkomitmen’ terhadap kesepakatan.
Mereka mengeklaim menangani pelanggaran oleh India dengan ‘tanggung jawab dan pengendalian diri’.
Dari wilayah Kashmir, AFP, pada Minggu (11/5/2025), melaporkan ada ledakan keras. Seorang pejabat senior di Kashmir yang dikelola Pakistan mengatakan ‘baku tembak berkala sedang berlangsung’ di perbatasan de facto di wilayah yang disengketakan, Line of Control (LoC). Meski demikian, klaim itu tidak dapat diverifikasi secara independen.
Selama sepekan terakhir, kedua negara bertetangga itu terlibat perang di perbatasan. Kemudian pengumuman gencatan senjata muncul usai Pakistan melancarkan serangan balasan menyusul serangan terhadap tiga pangkalan udaranya.
Gencatan senjata itu terjadi setelah selama berhari-hari, serangan jet tempur, rudal, pesawat tanpa awak, dan artileri bertebaran dan menewaskan setidaknya 66 orang serta menyebabkan ribuan orang meninggalkan rumah mereka di perbatasan Kashmir.
Presiden AS Donald Trump pun mengumumkan gencatan senjata India dan Pakistan via platform Truth Social.
“Setelah semalam penuh pembicaraan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk MELAKUKAN GENCATAN SENJATA PENUH DAN SEGERA,” tulis Trump.