Gempa 5,0 Magnitudo Guncang Pangandaran, Badan Geologi Paparkan Analisisnya


Gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Senin malam (9/6/2025). Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan analisis tentang gempa yang getarannya dirasakan hingga ke sejumlah daerah di Jawa Tengah, termasuk Cilacap dan Kebumen itu.

Kepala Badan Geologi M Wafid menjelaskan lokasi pusat gempa berada di laut, dengan wilayah sekitarnya memiliki morfologi dataran, perbukitan, hingga pegunungan terjal.

“Sebagian batuan telah mengalami pelapukan, endapan kuarter, dan batuan yang telah lapuk bersifat urai, lepas, lunak, dan belum kompak, sehingga dapat memperkuat efek guncangan dan meningkatkan kerawanan terhadap gempa bumi,” ujar Wafid di Bandung, Selasa.

Menurut Wafid, wilayah ini didominasi oleh tanah lunak, tanah sedang dan tanah keras serta tersusun dari batuan sedimen tersier, endapan kuarter, dan sebagian batuan pra-tersier.

Badan Geologi melaporkan gempa ini menunjukkan pola sesar naik (thrust fault) dengan komponen oblique mengiri berarah Barat Laut – Tenggara.

Gempa berasosiasi dengan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di selatan Jawa, dan tergolong sebagai gempa bumi antar-lempeng.

Pada 9 Juni pukul 23.55 WIB, BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo mengguncang Kabupaten Pangandaran. Gempa bumi itu berpusat di laut, pada koordinat 8,08° Lintang Selatan dan 108,72° Bujur Timur, berjarak sekitar 48 kilometer tenggara Kabupaten Pangandaran, dengan kedalaman 47 kilometer.

Menurut Wafid, guncangan gempa bumi dirasakan pada kawasan dengan tingkat kerentanan gempa yang bervariasi, dari rendah hingga tinggi.

BMKG melaporkan gempa ini dirasakan dengan intensitas III MMI di Kabupaten Pangandaran dan II–III MMI di wilayah Cilacap, Banyumas, Kebumen, Tasikmalaya, dan Garut.

“Hingga laporan kami susun pada Selasa pagi pukul 06.30 WIB, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Gempa ini juga tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” ujarnya.

 

Exit mobile version