Gelombang Panas bisa Membunuh 600 Orang di Inggris Akhir Pekan Ini

Ratusan orang di Inggris terancam meninggal dunia akibat cuaca panas yang melanda akhir pekan ini. Para ahli mengatakan lonjakan angka kematian dipicu efek semakin parah dari perubahan iklim sehingga meningkatkan suhu saat ini sebesar 2°C hingga 4°C karena polusi dari bahan bakar fosil.
Menurut analisis ilmiah yang cepat, seperti dikutip dari The Guardian Sabtu (21/6/2025), hampir 600 kematian diperkirakan terjadi di Inggris dan Wales sebagai akibat dari gelombang panas yang sedang berlangsung.
Kematian diperkirakan terjadi sebagian besar terpusat di London dan West Midlands, dengan populasi lansia menjadi yang paling rentan. Para peneliti memperkirakan bahwa 85% dari mereka yang mungkin meninggal berusia di atas 65 tahun, sementara orang-orang di daerah padat penduduk di pusat kota menghadapi risiko yang lebih tinggi.
Menurut data dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), antara 2020 dan 2024, lebih dari 10.000 orang meninggal akibat gelombang panas musim panas. Pada bulan April, upaya pemerintah melindungi kesehatan masyarakat dari meningkatnya risiko iklim dikritik tajam karena dinilai “tidak memadai, tidak menyeluruh, dan tidak terpadu.”
Suhu di wilayah tenggara Inggris diperkirakan mencapai 32°C pada hari Sabtu, tingkat yang menurut para ilmuwan menjadi “100 kali lebih mungkin” terjadi karena perubahan iklim. “Gelombang panas adalah pembunuh diam-diam, orang-orang yang meninggal karenanya biasanya memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya dan jarang tercatat sebagai penyebab kematian akibat gelombang panas,” kata Dr. Garyfallos Konstantinoudis dari Imperial College London, yang berpartisipasi dalam analisis tersebut.
“Analisis waktu nyata ini mengungkap dampak tersembunyi dari gelombang panas , dan kami ingin membantu meningkatkan kewaspadaan,” tambahnya. “Gelombang panas merupakan ancaman yang kurang diperhatikan di Inggris dan menjadi semakin berbahaya akibat perubahan iklim.”
Derajat Fatal
Prof Antonio Gasparrini dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, anggota lain dari tim peneliti, mencatat, kenaikan suhu hanya satu atau dua derajat dapat menjadi perbedaan antara hidup dan mati. Ketika suhu melampaui batas yang dapat diaklimatisasi oleh populasi, kematian berlebih dapat meningkat dengan sangat cepat. “Setiap kenaikan satu derajat akan menyebabkan lebih banyak pasien rawat inap dan kematian akibat panas, yang akan menambah beban pada NHS (Layanan Kesehatan Nasional),” katanya.
Dengan menggunakan data kematian dan cuaca selama beberapa dekade di lebih dari 34.000 lokasi, tim tersebut memperkirakan bahwa sekitar 570 orang mungkin meninggal antara Kamis dan Minggu, termasuk 129 orang di London saja. Para peneliti memperingatkan bahwa angka ini mungkin merupakan perkiraan yang terlalu rendah, karena orang-orang biasanya kurang siap menghadapi suhu tinggi di awal musim panas.
“Paparan suhu di atas 20-an atau di bawah 30-an mungkin tidak tampak berbahaya, tetapi bisa berakibat fatal, terutama bagi orang yang berusia di atas 65 tahun, bayi, ibu hamil, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan bawaan,” kata Dr. Malcolm Mistry di London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM).
Sementara itu, warga London juga menghadapi peningkatan tingkat polusi ozon, yang mendorong para pejabat untuk menyarankan mereka yang memiliki kondisi paru-paru untuk menghindari aktivitas berat.
Pola iklim global terus memecahkan rekor. Tahun 2024 suhu global mencatat rata-rata tertinggi, sementara emisi karbon dari bahan bakar fosil terus meningkat. Jika suhu global naik 2°C di atas tingkat praindustri, jumlah kematian akibat panas di Inggris dapat melebihi 10.000 per tahun pada pertengahan abad ini, menurut Komite Perubahan Iklim Inggris.
Nina Arquint, seorang eksekutif di grup asuransi Swiss Re, memperingatkan, peristiwa panas ekstrem lebih berbahaya daripada bencana alam dalam hal hilangnya nyawa manusia, namun kerugian sebenarnya baru mulai terlihat. Perusahaan tersebut memperkirakan bahwa secara global, panas ekstrem merenggut sekitar 500.000 nyawa setiap tahun lebih banyak daripada banjir, gempa bumi, dan badai jika digabungkan.