Gagal Panas di Gim Pertama, Fajar/Rian Bangkit dan Libas Wakil Malaysia


Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, sukses melangkah ke babak perempat final Indonesia Masters 2025. Pasangan berjuluk FajRi itu mengatasi perlawanan sengit pasangan Malaysia, Hang Yee Low/Eng Cheong Ng, melalui duel rubber game dengan skor 16-21, 21-7, 21-16 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (XX/XX).

Dalam laga babak 16 besar tersebut, Fajar/Rian sempat mengalami kesulitan di gim pertama. Namun, mereka mampu bangkit di gim kedua dengan memanfaatkan adaptasi terhadap kondisi angin di lapangan.

“Di gim kedua kami sedikit diuntungkan karena menang angin, sehingga lebih nyaman untuk menyerang,” ujar Rian seusai pertandingan.

Rian juga menambahkan bahwa diskusi strategis di tengah pertandingan menjadi kunci perubahan pola permainan yang membuat lawan kesulitan mengantisipasi serangan baru.

“Kami banyak berdiskusi untuk mengubah strategi di gim kedua dan ketiga. Hasilnya, pola serangan baru kami berhasil mengejutkan lawan dan membalikkan keadaan,” tambahnya.

Meski berhasil melaju ke delapan besar, Fajar menyoroti kelemahan yang harus segera dievaluasi, terutama terkait performa mereka yang kerap lambat panas di gim pertama.

“Sepanjang awal tahun ini, kami sering kehilangan gim pertama karena terlambat panas. Ini menjadi evaluasi penting bagi kami agar lebih cepat beradaptasi di awal pertandingan,” ujar peraih medali emas Piala Thomas 2020 tersebut.

Dengan kemenangan ini, Fajar/Rian menyusul empat wakil Indonesia lainnya yang telah lebih dulu mengamankan tiket ke perempat final. Mereka adalah Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi (ganda putri), Jonatan Christie (tunggal putra), dan Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati (ganda campuran).

Pada babak perempat final, Fajar/Rian akan menghadapi pemenang laga antara pasangan China, Wei Han Zeng/Hao Nan Xie, atau pasangan Malaysia, Nur Mohd Azriyn/Wee Kiong Tan.

Indonesia Masters 2025 menjadi ajang penting bagi Fajar/Rian dalam mengumpulkan poin menuju Olimpiade Paris 2024. Dukungan penuh publik Istora diharapkan dapat menjadi energi tambahan bagi mereka untuk melangkah lebih jauh di turnamen ini.

Exit mobile version