News

Foto Bareng Presiden, Pesan Politik Puan ke PDIP Utamakan Keharmonisan Ketimbang Bela Hasto


Ketua DPP Puan Maharani disebut ingin menunjukkan keharmonisan partainya dengan pemerintah pusat, buntut foto bersamanya yang beredar dengan Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Begitu disampaikan pengamat politik dari Citra Institute, Efriza saat dihubungi Inilah.com, Sabtu (1/3/2205) menanggapi foto bersama dan kehadiran Puan di retret kepala daerah. 

Menurutnya, foto itu merupakan pesan politik yang ingin disampaikan Puan kepada kader banteng, agar utamakan keharmonisan, ketimbang mati-matian bela Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang kini mendekam di penjara akibat jadi tersangka korupsi di KPK.

“Dari pertemuan Puan dengan SBY, Jokowi dan Prabowo, ia sedang memberikan contoh keteladanan politik yang kepentingan rakyat lebih utama ketimbang urusan tak substansial membela politisi buruk seperti Hasto,” kata Efriza.

Baca Juga:  Kemendagri Dorong Kepala Daerah Pidanakan Ormas Bermasalah, soal Pembubaran Urusan Kemenkum

Efriza mengatakan, foto bareng itu merupakan pesan politik kepada para kader agar senantiasa mengedepankan keharmonisan bernegara.

“Puan sedang menunjukkan Eksekutif daerah dari PDIP harus mengedepankan keharmonisan dengan Pusat dan mematuhi pemerintah pusat,” sambungnya.

Selain itu, Efriza juga menilai hal itu juga menunjukkan sikap berseberangan dengan Ibunya Megawati Soekarnoputri yang lebih mengedepankan membela Hasto politisi dengan perilaku buruk.

“Puan karakternya lebih kepada almarhum ayahnya Taufik Kiemas yang mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan negara ini ketimbang politik pragmatis semata,” ujar Efriza.

Sebagai Ketua DPR RI, Ia melanjutkan Puan ingin menunjukkan kesadaran yang tinggi di mana Ia harus bisa menjalankan politik dengan kesejukan.

Baca Juga:  Ketua DPD RI: Nikmat Betul Memotong

“Karena jabatannya Ketua DPR selain sebagai Ketua DPP, ia memang dituntut mengatasnamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan kelompok dan atau partainya,” pungkasnya.

Back to top button