Tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting terpaksa menjalani masa pemulihan selama lebih kurang dua bulan akibat cedera bahu yang dialaminya.
Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, usai mengumumkan mundurnya Ginting dari ajang Indonesia Masters 2025.
“Jadi untuk berapa bulan, mungkin 1-2 bulan ini adalah untuk masa rehab Ginting,” ujar Eng Hian di Istora, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Dengan masa rehabilitasi yang diperkirakan yang cukup menamakan waktu, PBSI berharap Ginting bisa kembali ke lapangan dengan kondisi fit pada bulan Maret mendatang.
“Kami berharap pada bulan Maret nanti Ginting sudah siap bertanding lagi setelah menjalani proses recovery dan rehabilitasi yang optimal,” tambah Eng Hian.
Eng Hian juga menjelaskan, kondisi Ginting memang memerlukan perhatian khusus. Usai menjalani serangkaian pemeriksaan medis, pasca-mengikuti Malaysia Open, pihaknya mendapati, gerakan pebulu tangkis peringkat 10 dunia itu masih terbatas, baik untuk abduksi internal maupun eksternalnya, yang belum mencapai tingkat maksimal.
“Daripada memaksakan Ginting untuk terus bertanding dengan hasil yang tidak optimal, lebih baik kami fokus pada pemulihan terlebih dahulu,” jelas Eng Hian.
Riawayat cedera dari Ginting memang cukup kompleks. Sebelumnya, sang Juara Asia 2023 itu juga sempat mengalami cedera pinggang pada tahun 2024.
Kondisi itu turut membuatnya menepi sementara dari dua turnamen yaitu China Masters dan Japan Masters.
Ia juga pernah mengalami riwayat cedera pinggang pada 2021, kemudian cedera punggung pada bagian bawah 2022.
Kini setelah tidak ambil bagian pada ajang India Open 2024, Ginting juga harus menepi pada turnamen Indonesia Masters 2025 yang mulai berlangsung, Selasa (21/1/2025) esok hari.
Praktis setelah mundurnya Ginting, sektor tunggal putra tentu hanya diisi beberapa nama saja, termasuk Jonatan Christie, Chico Aura Dwi Wardoyo dan Alwi Farhan.
