Fokus Garap KPR Lewat Digital, BTN Optimistis Bisa Tumbuhkan Kredit 8 Persen

Tahun ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero/BTN) Tbk, menargetkan pertumbuhan kredit berada di rentang 7 persen hingga 8 persen secara tahunan alias year on year (yoy).
Seiring keputusan Bank Indonesia (BI) yang merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit perbankan dari 11 persen-13 persen, menjadi 8 persen hingga 11 persen hingga akhir 2025.
“BTN memutuskan untuk mengambil langkah konservatif karena tidak menargetkan pertumbuhan kredit melebihi pertumbuhan dana pihak ketiga,” kata Corporate Secretary BBTN, Ramon Armando, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Dikatakan Ramon, laju pertumbuhan dana simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) dari bank pelat merah yang fokus pembiayaan perumahan ini, diharapkan meningkat lebih tinggi ketimbang kredit. Demi menegakkan prinsip ‘liquidity first’ mengingat semakin ketatnya persaingan di industri perbankan nasional, saat ini.
Terkait penyaluran kredit, kata dia, BBTN tetap mengandalkan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dan non-subsidi, serta sektor-sektor lain yang mendukung sektor perumahan. Untuk KPR subsidi, BTN tetap menjadi mitra utama pemerintah dengan penyerapan 60-70 persen dari total kuota KPR subsidi.
“Sementara itu untuk KPR non-subsidi, BTN meningkatkan akuisisi KPR di segmen menengah ke atas (emerging affluent) dengan ticket size di atas Rp750 juta,” kata Ramon.
Di sisi lain, Ramon menegaskan performa ekosistem digital pembiayaan perumahan milik BBTN, semakin berjaya. Dibuktikan dengan adanya dua penghargaan dari International Finance Magazine, yakni Fastest Growing Digital Transformation Mortgage Bank dan Most Innovative Digital Housing Finance Bank.
Ramon bilang, perseroan terus berinovasi menghadirkan solusi KPR yang dapat diakses secara digital dengan mudah, cepat, dan terintegrasi. Salah satu inovasinya yakni pengembangan bale Properti, platform digital pencarian hunian dan pengajuan KPR yang terkoneksi dengan superapps bale by btn.
“Kami ingin seluruh lapisan masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengakses KPR dan kredit perumahan lainnya. Penghargaan ini menjadi apresiasi bagi kami untuk terus berinovasi memberikan layanan terbaik di KPR digital,” jelas Ramon.
Transformasi digital yang menjadi concern BBTN, kata dia, tak hanya mempercepat proses pengajuan dan persetujuan KPR, tetapi juga menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih seamless, efisien, dan transparan. Melalui kolaborasi dengan para pengembang dan pelaku industri properti, BTN berhasil menghubungkan ribuan listing properti dengan fitur simulasi KPR dan persetujuan online.
“Perseroan terus memperkuat infrastruktur teknologi dan memperluas kemitraan digital demi mendukung program perumahan nasional serta mendorong inklusi keuangan di sektor perumahan,” ungkapnya.
Hingga Maret 2025, lanjut Ramon, bale Properti mencatatkan lebih dari 800 ribu anggota. Triwulan I-2025, sekitar 12,3 ribu aplikasi KPR yang diajukan secara online lewat bale Properti, atau melesat 52 persen (yoy).
“Dengan total nilai kredit yang disalurkan melalui aplikasi tersebut, sebesar Rp800 miliar atau 5.000 unit per Maret 2025. Ini naik 12 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya,” pungkasnya.