Evaluasi PSN demi Efisiensi Anggaran, Keterlibatan Swasta Cegah Dompet Negara Jebol

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi H. Amro, mendukung langkah pemerintah yang berencana mengevaluasi Program Strategis Nasional (PSN) guna memastikan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran negara.
Fauzi menyebut, meskipun banyak PSN yang berdampak positif bagi masyarakat, ada pula yang dinilai kurang efektif dan justru menghamburkan anggaran negara.
“Proyek Strategis Nasional itu ada yang baik dan ada yang kurang baik. Yang baik itu jelas, seperti proyek transportasi, jalan, bendungan, dan perumahan. Ke depan, harus ada prioritas mana yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat luas, mana yang benar-benar berdampak pada peningkatan konsumsi dan daya beli masyarakat,” kata Fauzi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (2/1/2025).
Lebih lanjut, dia mengatakan, Komisi XI tentunya mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mengevaluasi proyek-proyek PSN yang dinilai kurang efektif.
Menurutnya, evaluasi ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan anggaran negara serta memastikan PSN yang berjalan benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Selain itu, Fauzi juga mendukung rencana usulan keterlibatan sektor swasta dalam pelaksanaan PSN ke depan. Menurutnya, dengan menggandeng pihak swasta, efektivitas, kualitas, dan efisiensi proyek akan meningkat, sekaligus mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Salah satu idenya adalah bagaimana PSN ini bisa diserahkan juga kepada swasta. Kehadiran swasta akan meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek karena mereka memiliki modal dan sistem pembiayaan sendiri,” ujar Fauzi.
“Setelah proyek selesai, mereka bisa menjualnya ke swasta lain atau bahkan ke pemerintah, itu persoalan lain. Namun, yang jelas, keterlibatan swasta ini akan mengurangi beban APBN dalam konteks PSN di tahun-tahun mendatang,” sambungnya.
Dengan evaluasi yang ketat dan keterlibatan pihak swasta, Fauzi optimistis PSN ke depan akan lebih tepat sasaran dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi pembangunan nasional.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) perlu dilakukan untuk menyesuaikan keterbatasan anggaran.
AHY menerangkan, pemerintahan Prabowo Subianto sudah mendata sebanyak 280 PSN yang sudah berjalan sekian tahun terakhir yang bakal menjadi sasaran evaluasi.
“Nah di sini Bapak Presiden berharap kita review dengan baik, kita evaluasi dengan baik bersama-sama,” kata AHY saat ditemui di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).
Ketua Umum Partai Demokrat itu menerangkan, evaluasi nanti akan dilihat apakah PSN tersebut sudah on the track sesuai dengan tujuan awal. Demikian juga penghitungan biaya pembangunannya.
“Atau ada hal-hal yang perlu dievaluasi, perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian, karena sekali lagi, tentu pembangunan itu selalu dihadapkan pada anggaran fiskal,” ujarnya menambahkan.
AHY menyebut, pembangunan yang tepat sasaran juga berkonsekuensi pada penentuan prioritas yang dihadapkan pada keterbatasan anggaran.