Ekonomi Dalam dan Luar Negeri Mulai Stabil, Analis Ramalkan IHSG Meroket ke Level 7.000


Ada kabar baik dari analis yang meramalkan pasar saham di Indonesia kembali bergerak ke zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebutkan bakal melompat ke level 7.000-an.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza C Suryanata mengatakan, IHSG mencatatkan performa yang ciamik sepanjang Mei 2025. Selama sebulan terakhir, IHSG menguat 7.44 persen disertai aksi beli asing senilai Rp6,18 triliun. IHSG berpotensi tembus pada level 7.300-an pada Juni ini.

Kiwoom Sekuritas Indonesia, memprediksikan, IHSG melanjutkan bergerak zona hijau pada Juni 2025. Sejumlah katalis yang mendorong kenaikan IHSG antara lain window dressing di akhir semester dan aksi ambil posisi investor menuju laporan keuangan kuartal II-2025.

“IHSG akan bergerak sideways cenderung menguat pada Juni 2025 dalam rentang 7.000-7.300, dengan kecenderungan menembus resistance 7.300 apabila terus ditopang oleh net buy asing, stimulus domestik, dan stabilitas nilai tukar,” kata Liza, dikutip Kamis (29/5/2025).

Liza mencatat, beberapa sentimen yang dapat menjadi penggerak IHSG sepanjang bulan depan. Beberapa di antaranya datang dari dalam negeri, seperti stimulus pemerintah dan musim libur sekolah yang diharapkan dapat mendorong konsumsi rumah tanggal dan penurunan bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dari 4.25 persen menjadi 4 persen.

Di sisi lain, investor tentunya akan mencermati beberapa sentimen eksternal yang berkaitan dengan pemangkasan suku bunga The Fed serta FOMC Meeting yang digelar sekitar Juni-Juli 2025. Serta potensi akumulasi fund manager di sektor yang berpotensi meraih pendapatan tebal.

“Masih ada risiko negosiasi tarif antara AS, China dan Uni Eropa serta tensi geopolitik global. Jika tidak memburuk, sentimen pasar bisa stabil. Ingat, pada 9 Juli adalah batas akhir jeda 90 hari tarif Liberation Day. Kami perkirakan, mendekati tanggal itu, bakal terjadi negosiasi antara AS dan negara mitra dagang,” tambah Liza.

Berdasarkan riset Kiwoom Sekuritas Indonesia, sejumlah sektor saham berpotensi menguat pada Juni nanti, antara lain sektor konsumsi/ritel, sektor transportasi, sektor perbankan, sektor properti, sektor teknologi, dan sektor energi.

“Juni 2025 membawa momentum positif yang cukup kuat untuk pasar saham Indonesia, baik dari sisi stimulus fiskal, stabilitas moneter, hingga penguatan rupiah. Jika ditambahkan sentimen dovish The Fed, peluang IHSG menembus 7.300 cukup terbuka dengan arus dana asing yang bisa kembali deras. Namun, hati-hati terhadap potensi gejolak global dan siklus ketidakpastian suku bunga eksternal,” tutup Liza.

 

Exit mobile version