Ekonom Prediksi IHSG Berpotensi Ambrol Lagi

Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dibuka pada Selasa pagi (8/4/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terjun bebas sejak pembukaan perdagangan.
Analis dari Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan jika IHSG kembali mengalami ‘Selasa kelabu’ maka BEI akan kembali menghentikan sementara perdagangan saham (trading halt). ‘Selasa kelabu’ merujuk pada kejadian pada 18 Maret 2025, di mana IHSG anjlok ke angka 5% sehingga mendorong BEI menerbitkan keputusan trading halt selama 30 menit.
“Hampir pasti ya (terjadi lagi ‘Selasa kelabu’) kecuali ada perkembangan mengejutkan, apalagi Indonesia sudah ketinggalan jauh dari penurunan indeks negara lain. Bisa di atas 10%,” ujar Lukman dihubungi inilah.com, Jakarta, Senin (7/4/2025).
Dia menjelaskan meskipun buyback dapat menahan anjloknya IHSG, namun dia menilai kurang efektif. Terkait dengan lemahnya nilai Rupiah, Lukman memprediksi akan di atas Rp17.000/US$.
“Buyback bisa menahan, namun tidak akan efektif dan bijaksana. Untuk saat ini rupiah mungkin belum akan ke Rp.20.000, tapi akan wajar sekali apabila di atas Rp17.000,” kata dia.
Setelah sempat anjlok di angka 5 persen, IHSG pada Senin (24/3/2025) membuat waswas saat IHSG kembali longsor ke level 6.000. Bahkan, tenggelamnya IHSG lebih dalam hingga di bawah 6.000, tepatnya 5.967,19.
Pada Selasa (25/3/2025), posisi IHSG anteng di level 6.223. Dari peristiwa tersebut, anjloknya IHSG masih berpotensi terulang dan angkanya sulit diprediksi.