Tiga kali juara Novak Djokovic kemungkinan besar telah memainkan pertandingan terakhirnya di Madrid Open setelah tersingkir di babak kedua, Sabtu (26/4) waktu setempat. Petenis Serbia itu takluk dari wakil Italia, Matteo Arnaldi, dengan skor 3-6, 4-6.
Kekalahan ini memperpanjang tren buruk Djokovic yang kini mencatatkan tiga kekalahan beruntun, semuanya dalam dua set langsung. Sebelumnya, ia juga kalah di final Miami Open dan langsung tersingkir di babak awal Monte Carlo Masters.
“Setelah kalah, tentu saja saya tidak merasa baik. Tapi sisi positifnya, saya lebih menikmati pertandingan kali ini dibandingkan di Monte Carlo atau turnamen lain sebelumnya,” kata Djokovic dalam konferensi pers usai laga.
Meski begitu, ia mengakui performanya masih jauh dari level terbaik. “Saya kalah dari pemain yang lebih baik,” ujarnya.
Djokovic, yang melakukan debut di Madrid pada 2006 dan memenangkan gelar pada 2011, 2016, dan 2019, mengaku belum tahu apakah ia akan kembali bertanding di turnamen ini.
“Bisa jadi ini pertandingan terakhir saya di Madrid. Saya tidak yakin akan kembali. Kalau pun kembali, mungkin bukan sebagai pemain,” kata petenis berusia 37 tahun itu.
Sepanjang 2023, Djokovic memenangkan tiga dari empat turnamen Grand Slam. Namun, sejak itu, performanya menurun seiring munculnya dominasi pemain muda seperti Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz.
“Ini realitas baru bagi saya,” ujar Djokovic. “Sekarang, saya hanya mencoba memenangkan satu atau dua pertandingan, bukan lagi berpikir melaju jauh di turnamen.”
Djokovic, yang memegang rekor ATP Masters 1000 untuk jumlah kemenangan (414), semifinal (79), final (60), dan gelar (40), mengakui situasi ini menjadi tantangan mental tersendiri baginya.
“Ini bagian dari siklus kehidupan dan karier. Cepat atau lambat, momen ini pasti datang,” tutupnya.