Market

Adik Prabowo Kesal Bukan Main, Indonesia Kena Prank AS dan IPG di Program JETP


Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo kesal bukan main dengan Amerika Serikat (AS). Adik Presiden Prabowo Subianto itu menyebut Indonesia telah dibohongi soal program bantuan pendanaan transisi energi senilai US$20 miliar.

Program bertajuk Just Transition Energy Partnership (JETP) disebutnya sudah gagal dan hanya omong kosong belaka. Pertemuannya dengan utusan khusus dari Presiden Amerika Serikat (AS) John Podesta di Baku, Azerbaijan beberapa waktu lalu, juga belum menunjukkan tanda-tanda bantuan pendanaan itu akan cair.

“Dia waktu itu menanyakan bagaimana kelangsungan daripada JETP. JETP itu gagal, program gagal. Dua tahun berjalan tapi tidak sepeser pun dikucurkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Banyak omon-omon ternyata,” kata Hashim dalam acara ESG Sustainability Forum, dikutip Minggu (2/2/2025).

Baca Juga:  Ketua Kadin Cilegon Jadi Tersangka Pemerasan, Dukungan Proses Hukum Mengalir

Dia pun membeberkan bahwa telah mengonfirmasi hal tersebut kepada stakeholder di Indonesia, termasuk PT PLN (Persero) dan mendapat konfirmasi bahwa tidak ada dana JETP yang masuk ke RI.

“Hibah US$5 miliar dolar dalam US$20 miliar ternyata tidak ada itu ada. Klausul dalam JETP itu US$5 miliar dolar itu akan hibahkan apabila dana tersediaJadi ini saya kira kita jangan harapkan ya US$20 miliar,” tegas dia.

Sebagai informasi, kemitraan JETP merupakan inisiatif pendanaan transisi energi senilai lebih dari US$ 20 miliar atau sekitar Rp300 triliun yang disepakati antara Indonesia dan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG). IPG terdiri atas pemerintah Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia dan Inggris Raya.

Baca Juga:  SKK Migas Klaim Temuan Gas Cukup Besar, tapi Pipa Penyalurannya Belum Ada

Back to top button