Diduga Buntut Kasus Demurrage, Erick Thohir Copot Lagi 2 Direksi Perum Bulog, Bapanas Kapan?

Mungkin tak banyak yang menyangka, pergantian direksi di tubuh Perum Bulog pasca dicopotnya Bayu Krisnamurthi, masih berlanjut. Dua direksinya kembali dicopot. Bisa jadi ada kaitannya dengan skandal demurrage impor beras yang merugikan negara Rp294,5 miliar.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menunjuk Iryanto Hutagaol sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog. Dia menggantikan Bagya Mulyanto.
Selain itu, Erick Thohir mencopot Sonya Mamoriska sebagai Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog. Sayangnya, belum jelas siapakah penggantinya.
Dikutip dari akun instagram @perum.bulog, Senin (14/10/2024), manajemen Perum Bulog menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang diberikan Bagya dan Sonya terhadap perusahaan, sekaligus mengucapkan selamat kepada Iryanto yang bergabung dalam jajaran direksi dari Perum
Bulog.
“Keluarga Besar Perum Bulog mengucapkan terima kasih atas dedikasi Bapak Bagya Mulyanto sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog, dan terima kasih kepada Ibu Sonya Mamoriska yang telah mengemban amanah sebagai Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog,” dikutip dari @perum.bulog.
“Kami juga mengucapkan selamat bertugas kepada Bapak Iryanto Hutagaol, sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog,” imbuh akun tersebut.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir mencopot Bayu Krisnamurthi dan menunjuk Wahyu Suparyono duduk di pucuk pimpinan Perum Bulog. Sebelumnya, Wahyu menjabat Dirut PT Asabri (Persero).
Selain itu, Ercik Thohir mencopot Purnomo Sinar Hadi dari posisi Direktur Human Capital Perum Bulog. Penggantinya adalah Sudarsono Hardjosoekarto. Dan menunjuk Marga Taufik sebagai Wakil Dirut Perum Bulog. Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-73/DHK.MBU.A/09/2024.
Pada Rabu (3/7/2024), Lembaga Studi Demokrasi Rakyat (SDR) melaporkan dugaan korupsi dalam importasi beras yang menimbulkan kerugian negara, akibat denda peti kemas (demurrage) Rp294,5 miliar, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Direktur Eksekutif SDR, Hari Purwanto, seluruh data terkait dugaan korupsi demurrage impor beras yang menyeret Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), telah diserahkan ke KPK.
Dia pun telah dimintai keterangan. “Tentunya kami bersyukur karena tugas SDR sebagai bagian dari masyarakat sipil yang menjadi korban utama korupsi,” kata Hari.
Ia pun mengatakan laporan dugaan pelanggaran hukum kepada KPK tersebut dilakukan karena beras merupakan urusan hajat hidup orang banyak dan pengadaan pangan sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Sayangnya, ada yang aneh. Atas temuan ini, jajaran direksi Perum Bulog telah diganti, sementara Bapanas yang dipimpin Arief Prasetyo Adi tidak diotak-atik. Atau belum? Kita tunggu saja perkembangannya.