Hangout

Destinasi Wisata Indonesia Makin Berkelas, Revitalisasi Bawa Pesona Global


Sejumlah destinasi wisata di Indonesia kini semakin berkelas berkat berbagai proyek revitalisasi yang telah diselesaikan. Revitalisasi ini tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal serta pelestarian budaya.

Sejumlah destinasi wisata ikonik yang telah mengalami revitalisasi meliputi:

  • Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi
    Penataan di Alun-Alun Merdeka, Sombu Dive, Puncak Toliamba, dan Danau Kapota ini menjadikan Wakatobi sebagai pilihan destinasi wisata pulau bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
  • Revitalisasi Candi Borobudur
    Sebagai warisan dunia UNESCO, Candi Borobudur kini memiliki struktur yang lebih kuat, kawasan yang ramah lingkungan, serta pengelolaan wisata yang lebih berkelanjutan guna menjaga kelestariannya.
  • Revitalisasi Bali Beach Convention Center
    Fasilitas konvensi terbesar di Indonesia ini kini mampu menampung hingga 5.000 orang, memperkuat daya saing Bali sebagai pusat wisata dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) kelas dunia.
  • Pembangunan MICE di Labuan Bajo
    Golo Mori Convention Center (GMCC) memperkuat posisi Tana Mori di Manggarai Barat sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas pariwisata nasional.
  • Revitalisasi Gedung Keong Mas, TMII
    Ikon edukasi berbentuk keong mas ini kini hadir dengan fasilitas modern yang menampilkan kekayaan budaya dan alam Indonesia, menarik lebih banyak pengunjung.
Baca Juga:  Pendaki Pemula Wajib Tahu! 3 Kunci Sukses ala Putri Handayani Capai Puncak Dunia

Revitalisasi ini merupakan bagian dari strategi yang dijalankan oleh Holding BUMN Danareksa melalui anak usahanya, PT Nindya Karya. Nindya Karya telah menjadi pelaksana utama dalam transformasi infrastruktur pariwisata nasional. Direktur Utama Holding BUMN Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkenalkan pariwisata Indonesia di kancah internasional.

“Komitmen kami sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia untuk memajukan promosi pariwisata yang berkelas dunia. Kami percaya bahwa infrastruktur berkualitas akan memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan dan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat,” ujar Yadi dalam keterangannya, Rabu, (22/1)

Menurut data Kementerian Pariwisata RI, sektor pariwisata menyumbang 4,01% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada tahun 2024. Dari Januari hingga Oktober 2024, sektor ini telah menarik 11,6 juta wisatawan mancanegara dan 839,4 juta wisatawan Nusantara, dengan perolehan devisa sebesar US$12,6 miliar.

Baca Juga:  Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ajak Masyarakat Telusuri Jejak Manusia Purba di Situs Sangiran

Sebagai bagian dari restrukturisasi Holding BUMN Danareksa, Nindya Karya yang sebelumnya berada di bawah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), kini mampu menciptakan sinergi lebih kuat dengan ekosistem holding. Sinergi ini memungkinkan Nindya Karya untuk berperan lebih luas dalam proyek strategis nasional.

Back to top button