Desak Made Bicara Peluang Juara Dunia Saat Main di Bali

Atlet panjat tebing putri andalan Indonesia Desak Made mengatakan semua peserta piala dunia atau International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Bali 2025, Bali, 2-4 Mei, memiliki peluang yang sama untuk menjadi juara.
Menurut dia, setiap negara yang akan menjadi peserta memiliki atlet andalan masing-masing yang sudah mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin sehingga persaingan akan semakin ketat.
“Jadi, seluruh atlet yang ikut bertanding di Bali nanti mempunyai peluang untuk menjadi juara,” kata Desak di sela mengikuti sesi latihan dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Atlet speed climbing itu menjelaskan, negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Polandia, China, begitu juga Indonesia memiliki tradisi juara yang intens sehingga peta kekuatannya relatif merata.
Ditambah, negara-negara Asia lainnya juga jauh berkembang, seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan lainnya.
Untuk itu, lanjut dia, yang perlu dilakukan adalah fokus kepada persiapan diri masing-masing guna menghindari kesalahan saat memanjat.
Sebab, lawan terberat ada dalam diri sendiri agar bisa mengontrol dan tidak terbawa emosi.
“Setiap atlet tidak boleh terlalu percaya diri (overconfidence), karena itu juga tidak bagus,” ujar perempuan berumur 24 tahun dan bernama lengkap Desak Made Rita Kusuma Dewi itu.
Indonesia berencana memanfaatkan kuota atau jatah maksimal sebagai tuan rumah untuk mengikuti IFSC World Cup Bali 2025.
Pelatih tim panjat tebing Indonesia Hendra Basir menyatakan Indonesia berencana mengirim 10 atlet putra dan sembilan orang untuk putri, dalam nomor speed.
Sedangkan untuk nomor bouldering, Tim Merah Putih akan diwakili masing-masing enam atlet putra dan putri.
Sementara, total negara peserta yang bergabung dalam piala dunia itu tercatat 30 negara dan akan bersaing di tiga nomor yakni speed climbing, lead climbing, dan bouldering climbing.
Oleh Donny Aditra