Market

Ada Kabar Baik IKN Setelah Lebaran, Mudah-mudahan Bukan Omon-omon


Di tengah keraguan akan nasib megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) bakal rampung cepat, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono melontarkan angin surga.

Kabarnya, sejumlah negara dan lembaga internasional menyatakan minatnya untuk investasi di IKN. Mulai dari Turki yang siap menerjunkan perusahaan konstruksi untuk membangun infrastruktur IKN.

Sejumlah negara masih akan melihat kemajuan proyek IKN senilai Rp466 triliun, setelah pemberian grant atau hibah untuk reforestasi dan keberlanjutan. Para negara itu adalah Inggris, Australia, Belanda, Norwegia, Finlandia, Jerman, Australia, Jepang, Singapura, Japan International Cooperation Agency (JICA), Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dan Islamic Development Bank (IsDB).

Bahkan, Tony Blair Institute; Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Aguilera Aranda menyatakan akan mengajak para pengusaha untuk bertemu dan membahas peluang investasi di IKN.

Baca Juga:  Prabowo Akui Belum Tahu Perkembangan Hasil Lobi Tarif Trump

“Kerja sama dengan Spanyol dalam pembangunan jembatan di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan dilanjutkan dengan investor lainnya di IKN. Hal serupa juga datang dari Belanda dan negara lainnya,” tutur Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Jakarta, dikutip Sabtu (15/2/2025).

Sejak IKN dibangun, kata eks Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUR) itu, mendapat dukungan dai banyak negara. Terutama menyangkut panduan pembangunan smart city dari ADB, Australia, dan Inggris.

Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor Lester, dan ASEAN, Marc Gerritsen mengaku terkesan dengan perkembangan pembangunan IKN. Dia memandang pembangunan IKN sebagai rencana yang sangat ambisius, dan telah mulai direalisasikan.

“Dalam 3 tahun terakhir, saya pikir itu sangat menarik. Apa yang telah dilakukan Otorita IKN,” imbuhnya.

Ia juga memuji konsep IKN sebagai kota hutan hijau yang menekankan prinsip-prinsip keberlanjutan. Pemerintah telah merencanakan transportasi dan mobilitas ramah lingkungan, dan ruang-ruang publik yang memungkinkan warganya bekerja, hidup, dan berinteraksi dengan baik.

Baca Juga:  Carikan Investor untuk Hidupkan Sritex, Gubernur Luthfi Beda Kelas dengan Wamenaker Noel

“Jika Anda membuat kota itu berwarna hijau, kota masa depan, di mana orang ingin datang. Jadi membuatnya hijau adalah kunci keberhasilan,” ucap Marc.

Dukungan tak hanya diberikan dunia internasional, juga domestik yang ditunjukkan oleh komitmen perbankan Nasional untuk segera menggelontorkan investasinya melalui pembangunan kantor dan layanan perbankan di Financial Center IKN.

Enam bank Nasional dan Daerah akan memulai pembangunan layanan sektor perbankan usai perhelatan Lebaran 2025 ini. Keenam bank tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Bankaltimtara, dan PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

Baca Juga:  MRP Minta Indonesia Jangan Mau Ditekan soal QRIS oleh Negara Lain

Basuki mengungkapkan, target operasional keenam bank tersebut adalah Semester I-2026. Untuk mendukung pembangunan layanan sektor perbankan tersebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran merealisasikan infrastruktur dasar.

Di antaranya jalan yang dilengkapi Multi Utility Tunnel (MUT), jaringan air, listrik, internet, telekomunikasi, dan sebagainya.

“Kemarin anggaran sudah disetujui, tidak diblokir, senilai Rp 4,2 triliun untuk infrastruktur yang melewati kawasan investasi yang sudah groundbreaking. Jadi terima kasih semuanya mudah-mudahan sesuai rencana kita akan sama-sama membangun IKN,” ucap Basuki.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono juga menyampaikan apresiasinya kepada para bank pelopor.

Peran bank, kata dia, sangat penting sebagai pionir di area perbankan atau yang biasa disebut sebagai Area Pusat Finansial Pelopor di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B. :Diharapkan terwujud pada 2026,” kata Agung.
 

Back to top button