News

Digeruduk Massa Tolak PK Maming, Pimpinan MA Kompak Dinas Luar Kota


Jajaran pimpinan Mahkamah Agung (MA) kompak tidak berada di tempat saat ratusan demonstran dari dua kelompok menggelar aksi meminta agar Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan terpidana korupsi eks Bupati Tanah Bumbu, Mardani H. Maming ditolak. Massa mencurigai adanya lobi-lobi antara Ketua Majelis Hakim Agung, Sunarto dan kubu Maming.

Tidak adanya jajaran pimpinan ini, sebagaimana disampaikan salah satu petugas frontliner di Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Menurut petugas, para pimpinan sedang melakukan agenda dinas di Slawi, Jawa Tengah.

“Para pimpinan pada di Slawi, Jawa Tengah,” ujar petugas frontliner PTSP kepada Inilah.com yang bermaksud mewawancarai Hakim Agung Sunarto, Kamis (5/9/2024).

Baca Juga:  Kemnaker Dorong Imigrasi Deportasi WNA Tiongkok Pelaku Penganiayaan Wanita di Batam

“Berangkat sejak pagi tadi,” sahut petugas keamanan di PTSP MA.

Namun, petugas frontliner ini mengaku tidak tahu kapan Sunarto dan Hakim Agung lainnya pulang ke Jakarta. Ia pun menyebut pimpinan selalu ada agenda ke luar kota di setiap akhir pekan.

demo maming
Ratusan demonstran dari Komite Rakyat Anti Korupsi (KERAS) menggelar aksi di depan Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024) siang. Mereka meminta MA menolak Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan terpidana korupsi Mardani H Maming. (Foto: Inilah.com/Rizki)

“Biasanya Jumat sudah berangkat. Baru di kantor (MA) lagi Senin,” ucapnya.

Sebelumnya, massa aksi yang berasal dari dua kelompok demonstran yaitu Komite Rakyat Anti Korupsi (KERAS) dan Gerakan Rakyat Ploretar (GERAK) melakukan aksi di depan Gedung Mahkamah Agung (MA) pada Kamis (5/9/2024) siang. Tuntunan mereka serupa agar MA menolak PK Maming karena diduga ada jual-beli perkara antara Hakim Agung Sunarto dengan terpidana suap Izin Usaha Pertambangan (IUP) itu.

Baca Juga:  Tersangkut Kasus Narkoba, Tiga Anggota Polresta Samarinda Terancam Dipecat

Orator aksi dari KERAS pun juga meminta KPK memeriksa Hakim Agung Sunarto.

“Apakah hakim itu sudah dibayar Maming? Bisa saja kawan-kawan. Kalau gitu berapa bayarannya? Kita siap membayar keadilan itu. Hakim Agung Sunarto itu harus diperiksa KPK,” ucap Orator Aksi dari Keras.

Sedangkan, Kordinator Aksi GERAK, Amri Loklomin memberikan simbolis kotak obat bewarna putih kepada perwakilan MA yang mengunakan baju batik bewarna hitam. Kotak bewarna putih itu berisikan obat masuk angin bermerek Tolak Angin.

Amri menjelaskan, penyerahan simbolis itu bertujuan agar Ketua Majelis Hakim Sunarto sadar untuk tidak menerima lobi-lobi perkara dari kubu terpidana suap Izin Usaha Pertambangan (IUP) itu.

Baca Juga:  Belajar dari Amerika, Jerat Ormas Pembuat Onar dengan UU Terorisme

“Mendukung MA menolak PK koruptor tambang Mardani Maming. Meminta MA terjaga indipendensinya dari intervensi koruptor tambang Mardani Maming,”ucapnya.

Inilah.com, juga sudah mencoba mengkonfirmasi Jubir MA Suharto untuk meminta tanggapan terkait kegiatan aksi hari ini di depan kantornya. Namun, dia belum merespon khususnya terkait tanggapan langsung dari Hakim Sunarto yang diduga terlibat dalam jual beli perkara tersebut.
 

Back to top button